Selasa, 18 Oktober 2011

Pencerahan manajement waktu




Hai semua....Pernahkah Anda merasa seperti kehabisan waktu? Ingin bisa memanajemen waktu?
Manajemen waktu, sebenarnya bukan itu masalah sebenarnya. Manajemen waktu sekedar aktivitas yang sudah kadung salah kaprah dan lumrah digunakan. Setiap kita punya 24 jam yang sama. Waktu tidaklah berubah, tidak bisa kita buat jadi lebih singkat atau lebih lama. Dia juga tidak bisa dibuat menjadi lebih cepat atau lebih lambat. Kita tidak bisa memanajemeni waktu. Apa yang bisa kita atur adalah aktivitas kita; apa-apa yang kita lakukan dengan 24 jam yang kita punya.
                                                  Hasil gambar untuk WAKTU
Berikut adalah 20 pointer manajemen waktu hasil rangkuman pembelajaran saya yang akan baik sekali bila direnungi.
  1. Manajemen “waktu” hanya bisa dilakukan manakala kita sejak awal sudah punya kejelasan terkait apa-apa yang hendak kita capai dalam rentang waktu tertentu. “Manajemen Waktu” dan manajemen atau pencapaian impian adalah konsep yang beriringan.
  2. Hitung betul-betul setiap momen yang Anda jalani dan buatlah agar Anda benar-benar tak akan pernah menyesali setiap momen, tindakan dan aktivitas yang sudah pernah Anda jalani. Itu artinya sejak awal harus diupayakan bahwa semua yang Anda lakukan benar-benar punya nilai manfaat dan potensi barokah.
  3. Periksa lagi dan jika perlu revisi, perbaiki dan sempurnakan goal kehidupan Anda setiap bulannya, dan pastikan Anda menjadikan goal itu sebagai acuan untuk menentukan aktivitas bulanan dan mingguan. Pastikan bahwa setiap minggu dan bulannya Anda selalu membuat Anda jadi lebih dekat dengan goal yang Anda harapkan itu.
  4. Buatlah semacam reminder atau pengingat atas goal Anda, baik di rumah maupun di tempat kerja. Reminder ini baiknya berwujud sesuatu yang bisa Anda lihat dan dibayangkan bagaimana kedengaran dan rasanya.
  5. Carilah dan lakukan apa-apa yang Anda enjoy untuk lakukan yang sedapat mungkin itu akan berpotensi membawa kebaikan juga bagi orang lain. Lakukan sampai sedemikian baik hingga Anda memiliki keahlian khusus atau kepakaran di bidang tertentu.
  6. Belajarlah untuk menjadi insan yang optimis dan juga terus jaga prasangka yang baik kepada Tuhan Yang Maha Mulia atas segala kejadian ‘istimewa’ yang Anda hadapi. Itu semua bukanlah kemunduran, asal kita bersikeras untuk bisa belajar darinya.
  7. Jangan habiskan waktu untuk menyesali kegagalan dan mulailah belajar dari kesalahan. Memang butuh waktu, dan maka berilah diri Anda waktu untuk bisa dalam kondisi yang kondusif untuk belajar dari kesalahan. Yang penting Anda bisa ambil hikmah dan jadi insan yang lebih baik setelah keluar dari masalah Anda, atau semua gagal dan salah Anda hanya akan jadi momen yang menghabiskan waktu Anda secara percuma dan tak ada guna.
  8. Selalu ingatkan diri Anda bahwa,”Akan selalu ada cukup waktu untuk urusan-urusan yang penting.” Bila suatu urusan memang benar-benar penting, Anda harusnya bisa kok menyediakan waktu untuknya.
  9. Carilah terus cara untuk bisa mencari waktu luang, yakni dengan cara meminimalisir hingga membasmi aktivitas-aktivitas yang miskin manfaat atau tak punya manfaat jauh ke depan. Mulailah dari aktivitas yang dilakukan secara berlebih: nonton televisi berlebih, ngobrol dan bercanda berlebih, facebook berlebih, dan apapun aktivitas yang awalnya mubah namun lantas berpotensi jadi masalah.
  10. Pelajari kebiasaan-kebiasaan lama Anda dan pandanglah dengan kedewasaan di masa sekarang,”Adakah dari semua kebiasaan saya itu akan jadi buruk dan memakan waktu saya secara sia-sia?” Mintalah bantuan teman dan dapatkan umpan balik yang apa adanya: “Apakah Anda punya kebiasaan bersolek secara berlebihan dan terlalu lama setiap harinya?”, “Apakah Anda terbiasa makan sambil nonton televisi atau baca koran sampai butuh waktu lebih dari 30 menit secara percuma?”
  11. Milikilah sebuah sistem untuk manajemen waktu (lebih tepatnya: manajemen aktivitas) Anda. Ini bisa berupa apa saja, mulai dari kertas tak bergaris, kertas yang sudah bertemplate, menggunakan komputer dengan excel atau outlook, menggunakan software manajemen aktivitas di blackberry ataupun handphone seharga 1 jutaan. Terserah, yang penting Anda melakukannya bukan untuk formalitas apalagi gaya-gayaan, yang penting Anda benar-benar terberdayakan dan terbantu dengan sistem itu. Catatlah apa-apa yang harus Anda lakukan dan sekedar catatan rupa rupa dari keseharian Anda)
  12. Buatlah perencanaan harian Anda pada subuh hari atau malam sebelumnya beserta prioritas-prioritas dari eksekusinya. Buatlah daftar dari hal-hal spesifik yang perlu dilakukan dalam setiap harinya, lalu buatlah prioritas dan lakukan yang terpenting terdahulu. Evaluasilah progress Anda di akhir hari.
  13. Memperkuat poin sebelumnya, lakukan urusan yang paling berat dan yang paling tidak mengenakkan di awal hari, yang pertama kali. Itu akan membuat hari Anda akan lebih enteng dan lebih lapang. Dan malah bisa jadi ketika urusan terberat sudah terselesaikan, itu malah akan membuat urusan/masalah yang kecil-kecil jadi menghilang. Coba saja.
  14. Lihatlah ke depan hingga beberapa bulan dan carilah apa-apa yang perlu Anda antisipasi sejak sekarang sehingga Anda bisa mencapai hasil yang lebih optimal dan mengatur waktu Anda secara lebih baik sebelum hari H nanti.
  15. Pergoki diri Anda sendiri ketika melakukan aktivitas yang miskin manfaat lalu segera suruh diri Anda sendiri untuk berhenti darinya. Lakukan berulang kali, bukan hanya Anda akan merasa lebih baik, kepercayaan diri Anda pun akan kian bertambah.
  16. Cari sebisa mungkin cara untuk berkonsentrasi pada urusan-urusan dan aktivitas prioritas tinggi. Dan namanya juga fokus dan kosentrasi, itu artinya Anda tidak melakukan banyak urusan dalam satu waktu.
  17. Alokasikan waktu Anda pada wilayah-wilayah yang akan beri Anda keuntungan dan manfaat jangka panjang.
  18. Delegasikan urusan-urusan tertentu yang memang pantas dan baik bila didelegasikan.
  19. Belajarlah untuk berkata “Tidak!” dengan cara yang baik, dengan kata-kata yang baik.
  20. Mintalah nasihat jika memang perlu. Belajarlah bukan dari mereka yang tampak banyak aktivitas, melainkan yang benar-benar bisa jadi pribadi yang kian mulia dari sekian banyak aktivitas mereka. Orang sukses bukanlah orang yang sibuk dan banyak aktivitas, melainkan mereka yang dari aktivitasnya bisa beri manfaat banyak bagi orang lain. Banyak sekali orang yang sibuk namun hanya mencapai sedikit saja. Sehingga penekanannya bukanlah pada kesibukan, melainkan pada hasil dan manfaat.

Jumat, 02 September 2011

BERPIKIR POSITIVE SEBAGAI DASAR MOTIVASI.





Hai semua, saya pernah membaca sebuah artikel yang menyatakan bahwa berpikir positif dapat menjadi modal dasar dari sebuah motivasi. Jangan pernah berfikir bahwa kita akan gagal, tapi berfikirlah kita akan berhasil. itulah sebuah mindset yang harus kita miliki sebagai seorang yang mempunyai jiwa bisnis. kata gagal itu menjadi sebuah batu loncatan dimana kita akan terus semangat dan termotivasi supaya tidak menjumpai kata gagal. dari sinilah kenapa Berfikir Positif Sebagai Dasar Motivasi. berfikir positif memang sangat susah, banyak sekali faktor yang membuat kita jarang sekali mau berfikir positif. misalnya dalam sebuah komunitas, kemudian ada seseorang mendapatkan reputasi yang bagus pasti yang biasa muncul dalam pikiran kita adalah berprasangka dulu. jarang sekali kita langsung mempunyai fikiran positif. betul tidak??


Ketika kita berfikir posistif memang harus dengan dasar atau keyakinan pada diri kita sendiri, kalau kita tidak yakin pasti kita tidak akan pernah bisa berfikir positif. dalam Agama islam saya pernah mendengar bahwa apa yang kamu pikirkan maka itu yang akan Allah berikan, jadi jangan pernah anda berfikir negatif. misalnya kita akan menjalankan sebuah bisnis, hati kita dah ragu nih, trus yang ada dalam pikiran kita hanya takut gagal dan gagal. dengan deikian pola pikir kita hanya akan terfokus pada kata gagal, dan tidak pernah berfikir akan kesuksesan yang akan kita dapatkan. coba kalau kita berfikir kita akan sukses, pasti dengan keyakinan itu motivasi kita akan terbentuk dengna kuat dan nyata dengan pengaplikasiannya.


Jadi pada dasarnya berfikir positif adalah sebagai modal awal dimana kita nanti akan melewati berbagai macam godaan, jika kita mempunyai fikiran positif makan kita akan terus melaju kedepan. lain halnya jika kita tidak mempunyai sebuah dasar atau fikiran kita negatif terus maka kita akan mudah masuk ke dalam perangkap. dimana kalau kita sudah masuk ke dalam perangkap kita tidak bisa melanjutkan perjuangan kita untuk menuju sukses atau dalam artian kita sudah gagal untuk mencapai kesuksesan. sedikit artikel ini mudah
-mudahan membawa nilai positif dan saya tegaskan lagi bahwa Berfikir Positif adalah Sebagai Dasar Motivasi untuk mencapai apa yang anda inginkan. terima kasih.


SEMOGA BERMANFAAT...

Rabu, 18 Mei 2011

Ibu rumah tangga



Hai semua... pernahkan anda memahami sedikit tentang profesi seorang ibu rumah tangga. Seorang ibu rumah tangga tidak pernah mempunyai hari libur untuk dirinya sendiri. Setiap hari, ia harus bangun lebih cepat daripada orang yang ada di rumahnya, menyiapkan sarapan, mendengarkan rengekan anak-anak, setelah semua anak sekolah dan suami pergi bekerja, ia harus membereskan rumah dan menyiapkan makan untuk siang dan malam. Setiap hari ia harus melakukan hal yang sama. Terpikir di benak saya, betapa luar biasanya para ibu rumah tangga yang betul-betul 100% mengabdikan diri untuk anak-anak dan suami. Sejak pagi sudah melakukan aktivitas menyiapkan kebutuhan keluarganya sampai dengan mau tidur.

Hasil gambar untuk ibu rumah tangga

 Ada asumsi bahwa peran perempuan sangat berarti jika dia mampu dan terlibat dalam mengambil keputusan di segala bidang. Baik di dalam rumah, masyarakat, organisasi atau negara. Idealnya seperti itu, tapi adalah salah jika kita menganut asumsi itu. Setiap perempuan memiliki pilihan, mau berkarya dimana? apakah hanya menjadi ibu rumah tangga murni yang hanya mengabdikan diri untuk anak dan suami, atau ibu rumah tangga dan memutuskan bekerja dari rumah atau ibu rumah tangga yang berkarir di luar rumah.

 Tentunya bagi perempuan yang memilih menjadi ibu rumah tangga dan bekerja dari rumah serta berkarir diluar rumah adalah perempuan yang memang memiliki kemampuan dan wawasan lebih dibandingkan dengan yang murni menjadi ibu rumah tangga, bukan berarti mereka harus berpikir tidak memiliki kebanggaan, tidak menghargai pilihannya dan tidak bisa apa-apa.

Justru seharusnya perempuan yang memilih menjadi ibu rumah tangga murni harus BANGGA, karena peran domestiknya. Fakta membuktikan peran perempuan dalam rumah tangga menghasilkan sumber daya manusia berkualitas tinggi dan mampu mengatur keuangan rumah tangga dengan baik. Ini adalah investasi masa depan yang sangat berharga bagi kemajuan bangsa. Nilainya jauh lebih besar daripada materi yang didapatkan perempuan jika dia bekerja sehari penuh. Bahkan banyak perempuan yang berkarir yang masih memiliki naluri keibuannya menginginkan dapat tinggal di rumah, dekat dengan anak dan keluarga, namun tuntutan kebutuhan membuat mereka harus berkarir diluar rumah.

Berbanggalah para perempuan yang menjadi ibu rumah tangga murni, anda tetap dapat menjadi perempuan pintar dengan terus menambah ilmu pengetahuan anda melalui bacaan-bacaan yang bermanfaat, mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang dapat menambah jumlah teman dan wawasan anda. Sehingga anda dapat menjadi teman bicara yang asyik buat anak2 anda dan partner hidup anda...serta menjadi penghasil manusia unggul!!!

So, jangan pernah merendahkan profesi anda...karena itu adalah pilihan hidup anda, bangga dan hargai itu...karena anda adalah perempuan istimewa.

 

Rabu, 06 April 2011

hidup adalah pilihan

Seorang tukang kayu yang sudah tua dan tidak lagi
mampu bekerja karena alasan fisik, bermaksud pensiun
dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi. Ia
menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik
perusahaan.
Tentu saja, karena tidak lagi bekerja, ia akan kehilangan
penghasilan bulanannya untuk menghidupi keluarganya.
Namun keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin
beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh
kedamaian bersama istri dan keluarganya.
Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah
seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada
tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah
untuk dirinya. Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi
pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa
terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak
sepenuhnya dicurahkan. Dengan perasaan malas dan
ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Dan saat
membangun rumah pesanan majikannya itu, ia menggunakan
bahan-bahan dengan kualitas yang sangat rendah.
Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya
bukanlah sebuah rumah dengan kualitas yang baik.
Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan
prestasi yang tidak begitu mengagumkan. Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah
yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah
pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu,” katanya,
“hadiah dari kami.”

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan
menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia
sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri,
ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain
sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah
yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala,
banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara
yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala
kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan,
pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak
memberikan yang terbaik.

Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang
telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam
sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri. Seandainya kita
menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini
dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan
rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul
paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap.
Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya
seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam
seumur hidup. Biarpun kita hanya hidup satu hari, maka
dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh keagungan
dan kejayaan.

Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi?

Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita
perbuat hari ini. Hari perhitungan adalah milik Tuhan, bukan
kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam barisan
kemenangan.

Hidup adalah proyek yang kau kerjakan sendiri.

Jumat, 18 Februari 2011

Lingkungan akan mempengaruhi anda



Hai semua... saya pernah membaca sebuah kata mutiara yang menyebutkan bahwa  “(kualitas) Seseorang itu adalah menurut (kualitas) sahabat karibnya. Karena itu, perhatikanlah dengan siapa ia berteman dekat “

Bila kita ingin mengetahui tentang seseorang, maka mari kita lihat saja siapa yang menjadi temannya. Sesungguhnya kualitas diri kita adalah hasil interaksi dengan lima orang yang selalu bersama dengan kita. Dengan siapa kita sering bersama akan berdampak pada menjadi apa kita nantinya. Siapapun orang tempat kita melewatkan waktu bersama, dia bisa mengangkat kualitas diri kita ataupun menjatuhkannya.
Siapa saja orang-orang yang mana kita kerap berinteraksi dengannya akan mempengaruhi lintasan pemikiran kita sampai pada urusan yang kerap kita tangani. Akan ada sisi-sisi dari dalam diri kita yang pada akhirnya akan diperkuat dan dikekalkan hingga menjadi kebiasaan atas pengaruh kebiasaan dari orang di sekitar kita.
Boleh jadi Anda adalah orang yang paling pintar dan bijak di lingkup pergaulan Anda, namun bila Anda selalu saja dikelilingi oleh orang yang negatif, cepat atau lambat itu akan berpengaruh pada kemajuan kedewasaan Anda dan menjadi orang seperti apakah Anda nantinya. Jika Anda adalah orang yang berpendirian teguh, memang pengaruh buruk yang bisa Anda rasakan akan cukup bisa ditanggulangi atau terbatasi, setidaknya begitulah harapannya. Tapi kemudian masalahnya adalah; ketinggian kualitas diri Anda pun jadinya akan terbatasi karena pada prinsipnya orang yang negatif itu akan menahan diri Anda untuk tetap tinggal pada ketinggian tertentu.
Ini berlaku baik untuk sukses yang pragmatis maupun yang hakiki (kemuliaan diri, bekal hidup sesudah mati).
Dalam contoh sukses yang pragmatis, Robert Kiyosaki adalah salah seorang contoh yang ‘baik’. Dia telah secara sadar memilih untuk dipengaruhi oleh ayahnya yang kaya, the rich dad, salah seorang orang terkaya di Hawaii yang pintar dalam membuat uang bekerja untuknya. Dengan secara sadar memilih interaksi dengan sang ayah kaya dan belajar darinya, Kiyosaki mendapatkan banyak pemikiran dan pola pikir (mindset) baru tentang bagaimana cara menjadi kaya. Itu pada akhirnya mengarahkannya pada kesuksesan finansial dalam hidupnya.
Bila Anda bergaul dengan orang yang sukses, orang yang punya pola pikir positif yang punya keyakinan yang baik akan tanggung jawab yang harus diembannya dalam hidup, maka Anda pun akan juga menjadi pribadi proaktif yang punya kuasa untuk membentuk masa depan Anda sendiri. Sementara itu bila Anda bergaul dengan kalangan para pesimis yang meyakini bahwa hidup ini rasanya kejam dan tak ada hal berarti yang bisa dilakukan, maka Anda pun akan mulai larut dalam pusaran kenegatifan, meskipun awalnya Anda adalah orang yang positif.
Hal ini menjadi amat penting manakala kita punya impian yang dikejar, karena segala lintasan pikiran dari diri kita akan bervibrasi pada segala keyakinan dan tindakan kita. Ambil contoh goal yang simpel saja; mengurangi berat badan hingga menjadi ideal menyehatkan. Bila Anda terus berkumpul dengan orang-orang yang makannya selalu banyak dan kebanyakan, tentunya akan jadi susah bagi Anda untuk menahan diri. Hingga kemudian kemampuan Anda untuk bisa terus berada di jalur yang benar menuju impian akan sangat ditentukan oleh ketangguhan kepribadian Anda. Ngapain juga ambil cara yang susah? Bayangkan akan jadi betapa mudahnya manakala Anda berkumpul dengan orang yang punya impian yang sama, atau bahkan orang2 yang sudah pernah berada di situasi Anda dan sukses melaluinya.
Tentu saja, ini bukan berarti Anda harus memutuskan sillaturahim atau hubungan pertemanan dengan orang yang tak punya tujuan/impian sama dengan Anda. Ini sekedar berarti bahwa Anda perlu membatasi jumlah kontak dengan mereka-mereka yang tidak membuat Anda jadi lebih dekat dengan impian Anda atau tidak menjadikan Anda jadi pribadi yang lebih baik. Namun dalam kasus di mana orang itu benar-benar secara sengaja membuat Anda semakin jauh dari impian, maka tentu perlu dipertimbangkan untuk benar2 melepaskan diri dari mereka.

Sadarilah, bahwa bila Anda melingkupi diri Anda dengan hubungan pertemanan yang itu tidak membuat Anda jadi pribadi lebih baik, itu artinya Anda tidak sedang menolong diri sendiri dan juga orang lain. Ini karena peluang Anda untuk menjadi pribadi terbaik yang Anda bisa terhalang, dan itu kemudian berarti Anda tak bisa menjadi pribadi terbaik untuk bisa berkontribusi bagi orang2 di sekitar Anda.