Hai semua... saya pernah membaca sebuah kata mutiara yang menyebutkan bahwa “(kualitas) Seseorang itu adalah menurut (kualitas) sahabat karibnya. Karena itu, perhatikanlah dengan siapa ia berteman dekat “
Bila kita ingin mengetahui tentang seseorang, maka mari kita lihat saja siapa
yang menjadi temannya. Sesungguhnya
kualitas diri kita adalah hasil interaksi dengan lima orang yang selalu bersama
dengan kita. Dengan siapa kita sering bersama akan berdampak pada menjadi apa
kita nantinya. Siapapun orang tempat kita melewatkan waktu bersama, dia bisa
mengangkat kualitas diri kita ataupun menjatuhkannya.
Siapa saja orang-orang yang mana kita kerap berinteraksi dengannya akan
mempengaruhi lintasan pemikiran kita sampai pada urusan yang kerap kita
tangani. Akan ada sisi-sisi dari dalam diri kita yang pada akhirnya akan
diperkuat dan dikekalkan hingga menjadi kebiasaan atas pengaruh kebiasaan dari
orang di sekitar kita.
Boleh jadi Anda
adalah orang yang paling pintar dan bijak di lingkup pergaulan Anda, namun bila
Anda selalu saja dikelilingi oleh orang yang negatif, cepat atau lambat itu akan berpengaruh
pada kemajuan kedewasaan Anda dan menjadi orang seperti apakah Anda nantinya.
Jika Anda adalah orang yang berpendirian teguh, memang pengaruh buruk yang bisa
Anda rasakan akan cukup bisa ditanggulangi atau terbatasi, setidaknya begitulah
harapannya. Tapi kemudian masalahnya adalah; ketinggian
kualitas diri Anda pun jadinya akan terbatasi karena pada
prinsipnya orang yang negatif itu akan menahan diri Anda untuk tetap tinggal
pada ketinggian tertentu.
Ini berlaku baik
untuk sukses yang pragmatis maupun yang hakiki (kemuliaan diri, bekal hidup
sesudah mati).
Dalam
contoh sukses yang pragmatis, Robert Kiyosaki adalah salah seorang contoh yang
‘baik’. Dia telah secara sadar memilih untuk dipengaruhi oleh ayahnya yang
kaya, the rich dad, salah seorang orang terkaya di Hawaii yang pintar dalam membuat uang
bekerja untuknya. Dengan secara sadar memilih interaksi dengan sang ayah kaya
dan belajar darinya, Kiyosaki mendapatkan banyak pemikiran dan pola pikir
(mindset) baru tentang bagaimana cara menjadi kaya. Itu pada akhirnya
mengarahkannya pada kesuksesan finansial dalam hidupnya.
Bila
Anda bergaul dengan orang yang sukses, orang yang punya pola
pikir positif yang punya keyakinan yang baik akan tanggung jawab yang harus
diembannya dalam hidup, maka Anda pun akan juga menjadi pribadi proaktif yang
punya kuasa untuk membentuk masa depan Anda sendiri. Sementara itu bila Anda bergaul dengan kalangan para pesimis
yang meyakini bahwa hidup ini rasanya kejam dan tak ada hal berarti yang bisa
dilakukan, maka Anda pun akan mulai larut dalam pusaran kenegatifan, meskipun
awalnya Anda adalah orang yang positif.
Hal
ini menjadi amat penting manakala kita punya impian yang dikejar, karena segala
lintasan pikiran dari diri kita akan bervibrasi pada segala keyakinan dan
tindakan kita. Ambil contoh goal yang simpel saja; mengurangi berat badan hingga
menjadi ideal menyehatkan. Bila Anda terus berkumpul dengan orang-orang yang
makannya selalu banyak dan kebanyakan, tentunya akan jadi susah bagi Anda untuk
menahan diri. Hingga kemudian kemampuan Anda untuk bisa terus berada di jalur
yang benar menuju impian akan sangat ditentukan oleh ketangguhan kepribadian
Anda. Ngapain juga ambil cara yang susah? Bayangkan akan jadi betapa mudahnya
manakala Anda berkumpul dengan orang yang punya impian yang sama, atau bahkan
orang2 yang sudah pernah berada di situasi Anda dan sukses
melaluinya.
Tentu
saja, ini bukan berarti Anda harus memutuskan sillaturahim atau hubungan
pertemanan dengan orang yang tak punya tujuan/impian sama dengan Anda. Ini
sekedar berarti bahwa Anda perlu membatasi jumlah kontak dengan mereka-mereka
yang tidak membuat Anda jadi lebih dekat dengan impian Anda atau tidak
menjadikan Anda jadi pribadi yang lebih baik. Namun dalam
kasus di mana orang itu benar-benar secara sengaja
membuat Anda semakin jauh dari impian, maka tentu perlu dipertimbangkan untuk
benar2 melepaskan diri dari mereka.
Sadarilah,
bahwa bila Anda melingkupi diri Anda dengan hubungan pertemanan yang itu tidak
membuat Anda jadi pribadi lebih baik, itu artinya Anda tidak sedang menolong
diri sendiri dan juga orang lain. Ini karena peluang Anda untuk menjadi pribadi
terbaik yang Anda bisa terhalang, dan itu kemudian berarti Anda tak bisa
menjadi pribadi terbaik untuk bisa berkontribusi bagi orang2 di
sekitar Anda.