Hai semua... semakin berkembang jaman, semakin
besar tuntutan kehidupan yang dialami setiap orang, hal ini juga berlaku pada
anak-anak yang masih dudk di bangku sekolah untuk mendapatkan pelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, anak dihadapkan dengan
sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan
belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi
lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai
kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan
tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis,
sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan
prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.
Kesulitan
belajar siswa mencakup pengetian yang luas, diantaranya :
1.
Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar
seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya,
yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi
belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang
bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi
yang dimilikinya. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras
seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam
belajar menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.
2.
Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak
berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan
adanya subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis
lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan
sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih
bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan
baik.
3.
Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi
intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong
rendah. Contoh : siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat
kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 – 140), namun prestasi belajarnya
biasa-biasa saja atau malah sangat rendah.
4.
Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar,
sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa
lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
5.
Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak
mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi
intelektualnya.
-
Cara Mengatasi
Kesulitan Belajar
Kesulitan
belajar merupakan masalah yang cukup kompleks dan sering membuat orangtua
bingung mencari penyelesaiannya. Kesulitan belajar banyak ditemukan pada anak
usia sekolah. Pola belajar anak, memang dibentuk saat di sekolah dasar. Sesuai
dengan masanya ia mengalami perkembangan mental dan pembentukan karakternya. Di
masa kini anak tidak hanya belajar menghitung, membaca, atau menghafal
pengetahuan umum, tapi juga belajar tentang tanggung jawab, skala nilai moral,
skala nilai prioritas dalam kegiatannya.
Masalah
disiplin juga tidak kalah pentingnya. Anak-anak sejak kecil sudah harus
ditanamkan disiplin. Jika, tidak sangat menentukan perkembangan karakter anak
tersebut. Dalam menghadapi perilaku anak seperti ini, dalalm artikel Ibu Anak
disebutkan setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan. Namun, sebelum
memperhatikan hal tersebut, orangtua hendaknya tidak mudah jatuh iba sehingga
mengambil alih tugas anak. Tentu dengan tujuan meringankan agar mereka bisa
mengerjakan pekerjaan rumah misalnya.
Sekali
lagi orangtua tidak dianjurkan membantu anak dengan cara mengambil alih, tapi
bagaimana menuntun anak agar pekerjaan rumah dikerjakan sendiri dalam situasi
menyenangkan. Cara mengatasi
kesulitan belajar diantaranya:
1.
Perhatikan Kondisi Anak dan Mood Anak
Perhatikan
kondisi fisik dan psikis anak. Pastikan bahwa anak tidak mengalami gangguan di
bagian otaknya saat meproses informasi yang masuk. Untuk memastikan kondisi
anak diperlukan pendapat dari Dokter atau Psikolog. Untuk
mengenal mood anak, seorang ibu harus mengenal karakter dan kebiasaan belajar
anak. Apakah anak belajar dengan senang hati atau dalam keadaan kesal. Jika
belajar dalam suasana hati yang senang, maka apa yang akan dipelajari lebih
cepat ditangkap. Bila saat belajar, ia merasa kesal, coba untuk mencari tahu
penyebab munculnya rasa kesal itu. Apakah karena pelajaran yang sulit atau
karena konsentrasi yang pecah. Nah di sini tugas orangtua untuk menyenangkan
hati si anak.
2.
Siapkan Ruang Belajar
Kesulitan belajar anak
bisa juga karena tempat yang tersedia tidak memadai. Karena itu, coba sediakan
tempat belajar untuk anak. Jika kesulitan itu muncul karena tidak tersedianya
meja, maka ajaklah anak belajar di meja makan didampingi orangtuanya. Tentu
sebelum belajar meja makan harus dibersihkan lebih dahulu.
Selain itu, saat
mengajari anak ini Anda bisa melakukannya dengan menularkan cara belajar yang
baik. Misalnya bercerita kepada anak tentang bagaimana dahulu ibunya
menyelesaikan mata pelajaran yang dianggap sulit. Biasanya anak cepat larut
dengan cerita ibunya sehingga ia mencoba mencocok-cocokkan dengan apa yang
dijalaninya sekarang.
3.
Komunikasi
Masa kecil anak, pelajaran yang disukai tergantung bagaimana cara guru itu mengajar. Tidak bisa dipungkiri perhatian terhadap mata pelajaran, tentu ada kaitan dengan cara guru mengajar di kelas. Sempatkan juga waktu dan dengarkan anak-anak bercerita tentang bagaimana cara guru mereka mengajar di sekolah. Jika, anak Anda aktif maka banyak sekali cerita yang lahir termasuk bagaimana guru kelas memperhatikan baju, ikat rambut, dan sepatunya. Khusus soal komunikasi ini, biarkan anak-anak bercerita tentang gurunya. Sejak dini biasakan anak berperilaku sportif dan pandai menyampaikan pendapatnya. Selamat mencoba.
Masa kecil anak, pelajaran yang disukai tergantung bagaimana cara guru itu mengajar. Tidak bisa dipungkiri perhatian terhadap mata pelajaran, tentu ada kaitan dengan cara guru mengajar di kelas. Sempatkan juga waktu dan dengarkan anak-anak bercerita tentang bagaimana cara guru mereka mengajar di sekolah. Jika, anak Anda aktif maka banyak sekali cerita yang lahir termasuk bagaimana guru kelas memperhatikan baju, ikat rambut, dan sepatunya. Khusus soal komunikasi ini, biarkan anak-anak bercerita tentang gurunya. Sejak dini biasakan anak berperilaku sportif dan pandai menyampaikan pendapatnya. Selamat mencoba.
A.
Kesimpulan
Kesulitan dalam
pembelajaran atau belajar merupakan suatu hal yang sering ditemui oleh para
pendidik, terutama guru. Sebagai upaya untuk memberikan terapi terhadap
permasalahan kesulitan belajar maka dapat ditempuh melalui media klinik
pembelajaran.
Klinik
Pembelajaran merupakan wadah bagi guru untuk melakukan serangkaian upaya yaitu
kegiatan refleksi, penemuan masalah, pemecahan masalah melalui beragam strategi
untuk meningkatkan ketrampilan dalam mengelola pembelajaran. Strategi utama
yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas.
Karena Klinik
Pembelajaran merupakan milik bersama para guru, maka tempat ini dapat digunakan
dengan bebas untuk berdiskusi, melakukan refleksi atau merenung tentang proses
pembelajaran yang telah dijalani, bersimulasi, misalnya bagaimana cara
mengajarkan suatu konsep dengan menyenangkan, dan membuat catatan bersama-sama
dengan teman sejawat. Di Klinik Pembelajaran, para supervisor akan membantu
dalam melakukan berbagai kegiatan tersebut.
Dalam klinik
pembelajaran analisis kesulitan pembelajaran dapat dilalui dengan identifikasi
kesulitan belajar, mengadakan diagnosis kesulitan belajar, melakukan bimbingan
dan konseling belajar, dan kemudian menetapkan model pembelajaran serta
mengatasi kesulitan belajar.