Hai
semua... kali ini saya ingin memberikan contoh mengenai pembuatan
modul terapi psikologi, yaitu:
MODUL
Intervensi
Konseling Kelompok untuk Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder)
- PENDAHULUAN
Mengenal
anak berkebutuhan khusus sangatlah luas terbentang dari memahami
siapa mereka, mengapa mereka seperti itu, bagaimana, dimana dan kapan
pendidikan mereka. Masalah lain adalah adanya pemahaman baru
bagaimana cara melihat mereka dipandang dari segi sosial pendidikan.
Tidak
ada kata terlambat untuk melakukan terapi, usia berapa
pun diketahui, sebaiknya lekas dilakukan
terapi. Namun untuk hasilnya jelas lebih baik untuk yang
ditemukan sedini mungkin. Anak yang tidak
dilatih dan diterapi untuk mandiri semakin besar, akan semakin
menjadi beban bagi orang tua dan keluarganya.
- PENGERTIAN
- Intervensi memfokuskan pada peningkatan pemahaman gangguan dan bagaimana dampaknya pada prestasi sekolah
- Asumsi : siswa perlu menghadapi gangguannya dan mengenali hal tersebut sebagai bagian dari dirinya
- Banyak orang dengan ADHD dapat memberikan kontribusi bernilai dan signifikan ke masyarakat. Rahasia suksesnya adalah mengelola pikiran, perasaan dan perilaku
- Masing-masing sesi mempunyai tujuan spesifik terkait denga pikiran, perilaku dan keterampilan yang difokuskan pada pencapaian sekolah/akademik dan personal dan setiap sesi selalu dimulai mereview sesi sebelumnya dan mengecek penerapan keterampilan/skill. Sesi diakhiri dengan tugas untuk mempraktekan dan mendorong mengungkapkan ringkasan
- Sesi didasarkan pada tema perjalanan sehingga siswa dapat membayangkan mereka melakukan perjalanan
- Perjalanan membutuhkan persiapan dan kemampuan untuk mengenali tanda-tanda/rambu2 di jalan dan mengelola kendaraan dengan cara tertentu yaitu siswaakan sampai ke tempat tujuan akhir dengan selamat
- Karena peserta/siswa ini ADHD, mereka akan menjadi pelancong/traveler dengan mengambil route yang berbeda dengan orang lain meskipun mereka pada akhirnya sampai/tiba pada tujuan yang sama
- Metaphor/perumpamaan dengan perjalanan (journey) memberikan kesempatan untuk menyusunaktivitas kelompok yang menyenangkan dan memungkinkan peserta merefleksikan tujuan dan penetapan tujuan, pengaruh karakteristik personal terhadap pencapaian tujuan, keterampilan pengelolaan personal/pribadi
- Karena mereka memikirkan keterampilan yang dibutuhkan untuk bergerak pada perjalanan imajeri maka mereka juga berpikir bagaimana keterampilan tersebut dikaitkan ke tujuan akademik, personal, sosial dan karier
- Alasan memberikan intervensi
Konseling
diberikan dengan tujuan agar dapat membantu anak untuk memahami
gangguan dan bagaimana dampaknya pada
prestasi sekolah.
- INTERVENSI
- Tata ruang
- Sebuah ruangan dengan ventilasi udara dan cahaya yang cukup
- Satu set kursi tamu
- Klien dan terapis dalam posisi berhadapan
- Media
- Meja, kursi
- Hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan terapi musik :
Pelaksanaan
terapi musik klasik pada anak autis perlu memperhatikan beberapa hal
yaitu :
1).
Kondisi anak
2). Bahasa
yang digunakan
3). Tenaga
terapis
4). Tempat
dan latihan
5). Strategi
pendekatan
- Materi Konseling
- Konselor mulai dengan menyatakan bahwa mereka terpilih masuk kelompok karena mereka diketahui/diidentifikasi sebagai seorang pembelajar yang berbeda. Mereka adalah ADHD. Mereka ditanya : “apa yang kamu ketahui tentang ADHD”
- Diskusi dan klarifikasi membantu siswa mengidentifikasi simptom ADHD dan bagaimana simptom dimanifestasikan di sekolah yang membuatnya belajar dengan cara yang berbeda dengan orang lain
- Mereka/peserta diibaratkan sebagai traveler yang berbeda dalam dunia pendidikan. Selanjutnya dijelaskan bahwa kadang-kadang mereka mengambil jalan yang sama dengan yang lain ketika mempelajari sesuatu hal tetapi waktu yang lain mereka harus menggunakan jalan yang berbeda. Mungkin harus mengambil jalan memutar tetapi semua orang akan mencapai tempat yang sama
- Konselor menggunakan structure learning activity. Usaha khusus dibuat untuk memfokuskan pada pengalaman siswa (perasaannya) dan bagaimana perasaan tersebut berhubungan dengan perilaku (tindakannya)
- Siswa mendiskusikan apa yang mereka yakini benar tentang diri mereka dan orang lain dan bagaimana mereka mengelola pikiran, perasaan dan perilaku.
- Prosedur Konseling
Peserta
diminta untuk membayangkan suatu kejadian dan memberikan tanggapan
serta memberikan penyelesaian masalah yang dihadapi. Kejadian
tersebut adalah:
Sesi
1 : our journey
- Partisipan mulai perjalanannya sehingga mereka mengeksplorasi berbagai jalan untuk mencapai perjalanan di Map Quest.
- Mereka membicarakan tujuan dan tempat yang akan dituju
- Mereka menemukan hubungan antara suatu tujuan dan kesuksesan sekolah
- Tidak semua orang mengambil jalan yang sama untuk sukses tetapi mereka dapat mencapai sukses dan mencapai tujuan yang sama
Sesi
2 : pack it up
- Peserta mengalami “messy bag” (tas yang kacau/morat-marit)
- Konselor mulai mengobrak-abrik tas. Hal ini untuk menunjukkan kekacauan atau tidak terorganisir
- Siswa mengekplorasi tasnya dan perlu untuk menata menjadi teratur akan menjadi tugas yang sulit tetapi siswa mendapatkan insight mengapa orang lain secara kontinyu mencoba untuk mengorganisasinya
- Keterampilan organisasi diperkenalkan, ditunjukkan dan dilatihkan
Sesi
3 : stop light and traffic cops
- Siswa melakukan imajeri “car ride” untuk memperkuat kesadaran untuk menghadirkan dan memberikan perhatianke rambu/tanda sekelilingnya
- Mereka pura-pura mengendarai mobil, tanda disorotkan ke mereka dan harus mengendarai rintangan dalam ruangan
- Kemudian mereka bermain permainan “paying attention”
- Peserta memainkan game dengan menjaga mata fokus pada objek, buku atau orang yang berjalan disekelilingnya
Sesi
4 : using road signs as a guide
- Siswa sudah terbiasa mengidentifikasi tanda/rambu di jalan (kartu) yang memberikan isyarat/tanda perilaku di jalan sebelum mereka mengidentifikasi tanda/rambu di kelas yang bisa membantu mengaitkan/isyarat perilaku atau mengingat sesuatu
- Masing-masing siswa mengembangkan isyarat mereka untuk mendukung meningkatkan keberhasilan di dalam kelas
Sesi
5 : road holes and detour
- Siswa mengimajinasikan sesuatu yang dapat berkerja/berjalan secara salah di jalan perjalanannya, termasuk halangan/rintangan untuk mendapatkan tujuan
- Siswa menciptakan/menghasilkan situasi sekolah (kadang-kadang diciptakan oleh perilakunya sendiri) yang menciptakan rintangan untuk sukses di sekolah
- Konselor menunjukkan memilih strategi perilaku-kognitif sebelum memberikan siswa kesempatan untuk berlatih
Sesi
6 : roadside help and being your mechanice
- Siswa mengeksplorasi ide untuk membongkar jalan dan mencocokkan mesinnya
- Sebelum mempelajari keterampilan dan sikap yang direview/ditinjau ulang alat yang dibutuhkan untuk kembali ke jalan
- Kadang-kadang siswa harus meminta bantuan orang lain ketika memerlukan alat yang tidak ada di kotak
- Namun, kebanyakan waktu, siswa memiliki alat yang mereka butuhkan untuk tetap tinggal atau kembali pada jalur. Pengetahuan bahwa mereka dapat mengatur sesuatu dan mesinnya adalah suatu pengalaman yang memberdayakan
- Mereka lebih bertanggungjawab untuk mengelola transportasinya
- Topik pengobatan diperkenalkan. Dokter dan orang tua biasanya menetapkan pengobatan jika pengobatan adalah intervensi yang tepat. Jika obat harus dilakukan , siswa didorong membantu dirinya sendiri dengan minum obat
- Metode
- Diskusi
- Waktu : ± 120 menit
DAFTAR
PUSTAKA
Kerig,
P.K., & Wenar, C. (2006). Developmental psychopatolgy : From
infancy through adolescent. (5th ed.). new York:
McGraw Hill
Mash,
E. J., & Wolfe, D. A. (2010). Abnormal Child Psychology.
Canada: Wadsworth.