Hai semua..
kali ini saya akan membahas mengenai Anak berkebutuhan Khusus. Anak
berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang
berbeda dengan anak pada umumnya. Anak dikatakan berkebutuhan khusus
jika ada sesuatu yang kurang atau bahkan lebih dalam dirinya. Anak
berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang
berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan
ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Anak berkebutuhan khusus
seperti anak dengan gangguan perilaku, anak berbakat, anak dengan
tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa dan tunalaras
Terapi yang
diberikan pada Anak Bekebutuhan Khusus bisa bermacam-macam tergantung
jenis ABK nya, sebagai gambaran, untuk anak autis, terapi yang
dilakukan pertama adalah sensorik integrasi. Ini dilakukan sebagai
upaya membuat anak tersebut kembali kedunia kita, dengan cara
menstimulus sensoriknya agar dia bisa bereaksi sebagaimana mestinya
dan berperilaku yang sesuai. Namun terapi yang
dilakukan harus berkesinambungan dan dilakukan dirumah
selain diklinik. Karena waktu anak banyak dirumah.
Jika anak
sudah waktunya untuk bersekolah, berilah kesempatan ia
untuk mendapat pendidikan disekolah. Terkadang orang tua malu
menyekolahkan ABK. Usahakan anak disekolahkan
di sekolah inklusi , agar anak terbiasa untuk bergaul dengan anak
tanpa kebutuhan khusus. Apalagi jika intelegensinya tidak terganggu.
Sekolah Inklusi adalah sekolah regular yang menerima ABK ,
dengan menyediakan sistem pendidikan yang sama seperti anak tanpa
kebutuhan khusus, mulai dari kurikulum, pembelajaran hingga
penilaian. Disini Biasanya anak akan mendapat guru pembimbing khusus.
Sebenarnya kunci pengasuhan ABK ada di orang tua, jika orang tua/guru
sudah terbiasa melatih mandiri dia akan mudah menyesuaikan diri untuk
bersekolah disekolah umum.
Layanan
terapi untuk anak berkebutuhan khusus tersebut meliputi Terapi
Okupasi, Terapi Sensori Integrasi, Terapi Wicara, Terapi ADL
(Aktifitas keseharian), Terapi Perilaku, Orthopedagogik (Remidial
Teaching), Fisioterapi, Terapi Musik dan Terapi Akupresur dan
Akupuntur.
1. Terapi
Okupasi
§ Terapi
okupasi umumnya menekan pada kemampuan motorik halus, selain itu
terapi okupasi juga bertujuan untuk membantu seseorang agar dapat
melakukan kegiatan keseharian, aktifitas produktifitas dan
pemanfaatan waktu luang.
§ Terapi
okupasi terpusat pada pendekatan sensori atau motorik atau
kombinasinyauntuk memperbaiki kemampuan anak untuk merasakan
sentuhan, rasa, bunyi, dan gerakan. Terapi juga meliputi
permainan dan keterampilan sosial, melatih Kekuatantangan, genggaman,
kognitif dan mengikuti arah.
§ Terapi
okupasi diperlukan oleh anak/orang dewasa yang mengalami kesulitan
belajar, hambatan motorik (cedera, stroke, traumatic brain
injury), autisme,sensory processing disorders, cerebral palsy,
down syndrome, Attention Deficit Hyperactivity Disorder
(ADHD), genetic disorders, asperger’s syndrome, kesulitan belajar,
keterlambatan wicara, gangguan perkembangan
(CerebalPalsy/CP), Pervasive Developmental Disorder (PDD)dan
keterlambatan tumbuh kembang lainnya.
2. Terapi
Sensori Integrasi
§ Sensori
integrasi berarti kemampuan untuk mengolah dan mengartikan
seluruhrangsang sensoris yang diterima dari tubuh maupun lingkungan,
dan kemudianmenghasilkan respons yang terarah. Aktivitas fisik yang
terarah, bisa menimbulkan respons yang adaptif yang makin
kompleks. Dengan demikianefisiensi otak makin meningkat.
§ Terapi
sensori integrasi meningkatkan kematangan susunan saraf pusat,
sehinggaia lebih mampu untuk memperbaiki struktur dan fungsinya.
§ Aktivitas
sensori integrasi merangsang koneksi sinaptik yang lebih kompleks,
dengan demikian bisa meningkatkan kapasitas untuk belajar.
§ Layanan
terapi ini dapat diterapkan pada:
Anak dengan gangguan
perilaku, Autism Spectrum Disorder (ASD),Down Syndrome,Attention
Deficit Hyperactivity Disorder (ADD/ADHD), Asperger’s
Syndrome, Kesulitan Belajar, Keterlambatan wicara, Gangguan
perkembangan (Cerebal Palsy/CP), Pervasive Developmental
Disorder (PDD) dan keterlambatan perkembangan lainnya.
3. Terapi
Wicara
§ Terapi
Wicara adalah layanan terapi yang membantu bekerja pada
prinsip-prinsip dimana timbul kesulitan berkomunikasi atau
ganguan pada berbahasa dan berbicara bagi orang dewasa maupun
anak.
§ Terapi
wicara bertujuan untuk membantu seseorang yang mengalami
gangguan komunikasi, seperti :Anak-anak dengan gangguan
berbahasa reseptis (tidak mengerti), anak-anak dengan gangguan
berbahasa ekspresif (sulit mengungkapkan keinginannya dalam
berbicara), anak-anak dengan gangguan tumbuh kembang khusus (autisme,
down syndrome, tuna rungu-wicara), anak-anak yang
mengalami keterlambatan bicara (speech delay), anak-anak yang
mengalami gangguan artikulasi gagap (stuttering),cadel, dst.
anak-anak dan orang dewasa yang baru selesai menjalani operasi celah
bibir (cleft lip/sumbing) dan celah langit-langit (cleft
palate), serta gangguan bahasa pada orang dewasa seperti pasca stroke
yang mengalami kehilangan berbahasa (Afasia).
4. Terapi
ADL (Aktifitas Keseharian)
§ Salah satu
bentuk layanan terapi yang membantu anak-anak untuk dapat melakukan
aktifitas keseharian seperti makan, minum, berpakaian,
bersepatu, bersisir, mandi, aktifitas toileting, dst secara
mandiri.
§ Layanan
terapi ADL ini pada umumnya diberikan oleh seorang Okupasi Terapis.
§ Layanan
terapi ini dapat diterapkan bagi anak berkebutuhan khusus sehingga
anak dapat mandiri dalam kesehariannya.
5. Terapi
Perilaku
§ Terapi
perilaku, berupaya untuk melakukan perubahan pada anak autistik
dalam arti perilaku yang berlebihan dikurangi dan perilaku yang
berkekurangan (belum ada) ditambahkan.
§ Terapi
perilaku yang dikenal di seluruh dunia adalah Applied Behavioral
Analysis yang diciptakan oleh O.Ivar Lovaas, PhD dari University
of California Los Angeles (UCLA).
§ Dalam terapi
perilaku, fokus penanganan terletak pada pemberian
reinforcement positif setiap kali anak berespons benar sesuai
instruksi yang diberikan. Tidak adahukuman (punishment) dalam
terapi ini, akan tetapi bila anak berespons negatif (salah/tidak
tepat) atau tidak berespons sama sekali maka ia tidak
mendapatkan reinforcement positif yang ia sukai tersebut.
Perlakuan ini diharapkan meningkatkan kemungkinan anak untuk
berespons positif dan mengurangi kemungkinan ia berespons
negatif (atau tidak berespons) terhadap instruksi .
§ Layanan
terapi ini umumnya diperuntukan untuk anak dengan gangguan
perilaku, pemusatan pemikiran dan hiperaktifitas (ADHD), ADD,
maupun autisme.
6. Orthopegagog(Remedial
Teaching)
§ Orthopedagog
adalah terapi untuk mengatasi kesulitan belajar khusus pada
anak. Kesulitan-kesulitan ini umum terjadi pada anak-anak usia
sekolah dan bisa dideteksi oleh orang tua atau guru, ketika anak
menunjukkan beberapa gejala tertentu.
§ Membimbing
anak untuk menguasai logika dasar dan kemampuan berpikir secaralebih
optimal. Selain itu, remedial teaching juga bermanfaat
untukmengembangkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung dasar.
§ Umumnya
metode ini digunakan pada anak dengan Kesulitan Belajar dan
LambanBelajar.
§ Semua
kesulitan belajar khusus ini bisa terjadi apa setiap anak, tidak
tergantung pada kondisi fisik maupun intelegensi semata.
Sebab terjadinya kesulitan belajarini bisa bermacam-macam, termasuk
koordinasi pada otak, motorik halus, faktor neurologis,
faktor intelegensi, dst
7. Fisioterapi
§ Fisioterapi
merupakan salah satu jenis layanan terapi fisik yang menitik
beratkanuntuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi alat
gerak/fungsi tubuhyang terganggu kemudian diikuti dengan
proses/metode terapi gerak.
§ Fisioterapi
membantu anak mengembangkan kemampuan motorik kasar.Kemampuan motorik
kasar meliputi otot-otot besar pada seluruh tubuh yang memungkinkan
tubuh melakukan fungsi berjalan, melompat, jongkok, dst
§ Layanan
fisioterapi juga bertujuan untuk membantu seseorang yang
mengalamigangguanfisik untuk memperbaiki gerak sendi (LGS) dan
kekuatan otot (KO) agar dapat berfungsi seperti semula.
§ Layanan
fisioterapi umumnya bagi anak dengan keterbatasan fisik,
ketunaantubuh/tunadaksa serta anak cerebal palsy/CP dan untuk
anak-anak yangmengalami keterlambatan atau gangguan pada
kemampuan motorik kasar, pasien pasca stroke yang
memerlukanpemulihan kondisi fisiknya serta trauma lain
yangmenyebabkan penampilan fisikterganggu.
8. Terapi
Musik
§ terapi musik
adalah salah satu bentuk terapi yang bertujuan meningkatkan kualitas
fisikdan mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi,
ritme,harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian
rupa hinggatercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan
mental.
§ Layanan
terapi ini diperuntukkan bagi semua ketunaan yang ada serta
pada gangguan perkembangan anak seperti autisme, ADHD,
Down Syndrom, dst
9. Terapi
Akupresur dan Akupuntur
§ Akupresur
adalah salah satu bentuk terapi dengan memberikan pemijatan
danstimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh. Layanan terapi ini
bertujuan untuk mengurangi bermacam-macam sakit dan nyeri serta
mengurangi ketegangan, kelelahan dan penyakit.
§ Sedangkan
akupuntur merupakan salah satu bentuk dari pembedahan
denganmenusukkan jarum-jarum ke titik-titik tertentu di badan.
§ Layanan
akupresur dan akupuntur dapat menyembuhkan sakit dan nyeri yangsukar
disembuhkan seperti nyeri punggung, spondilitis, kram perut,
gangguanneurologis, artritis, serta gangguan dalam kesulitan tidur,
hiperaktifitas, kesulitan makan, obesitas, dst
Beberapa
jenis layanan terapi yang telah diuraikan diatas merupakan salah satu
dari sekian banyak jenis terapi yang dapat dipilih bagi anak
berkebutuhan khusus, terapi tersebut umumnya bersifat individual,
baik dalam kurikulum maupun tatacara teknik pembelajarannya.Hal ini
dikarenakan oleh kebutuhan dan kareakteristik pada masing-masing anak
berkebutuhan khusus yang berbeda antara satu anak dengan anak
lainnya, tingkat kemajuan terapi tergantung dari asset limitasi yang
ada pada anak. Orang tua banyak yang mengharapkan terapi instan yang
cepat membuahkan hasil, namun hal itu kembali pada karakteristik yang
ada pada anak. Intinya tidak ada program terapi instan yang langsung
membuahkan hasil seketika, semua harus melalui proses yang sedemikian
rupa, kesabaran serta ketekunan.
Sekian dan terima
kasih..