Hai para pembaca.. kali ini saya ingin
mambahas mengenai cara berkomunikasi
secara efektif, baik secara individual maupun secara klasikal. Untuk mencapai
komunikasi yang efektif, komunikan
sebaiknya memperhatikan cara dalam menyajikan sebuah pesan, baik secara verbal
ataupun nonverbal dan bagaimana suara yang paling efektif digunakan dalam
berbagai situasi. Komunikasi efektif itu sendiri diartikan sebagai pertukaran
informasi, ide, perasaan yang menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin
sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Pengukuran
efektifitas dari suatu proses komunikasi dapat dilihat dari tercapainya tujuan
si pengirim pesan.
Komunikasi dapat dibagi menjadi dua,
yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal dapat dikatakan
efektif apabila berlangsung secara timbal balik, makna pesan dapat disampaikan
secara ringkas dan jelas, bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami, cara
penyampaiannya mudah diterima, disampaikan secra tulus, mempunyai tujuan yang
bisa ditangkap jelas, memperhatikan norma yang berlaku dan disertai dengan
humor atau cara-cara menyenangkan lainnya. Untuk persentasinya yaitu 7% kata-kata, 38% nada suara dan 55%
Bahasa tubuh. Sedangkan untuk komunikasi
nonverbal dapat efektif jika penampilan fisik yang menyakinkan lawan bicara,
sikap tubuh dan gesture baik, ekspresi wajah yang sesuai dan ada sentuhan serta
waktu dan tempat yangs sesuai.
Dalam berkomunikasi biasanya akan
terdapat hambatan atau gangguan yang dapat membuat komunikasi tersebut tidak
efektif atau pemahamannya tidak diterima dengan baik oleh pendengar. Karena terganggu maka penerima pesan juga bisa salah
dalam memaknai balik pesan yang diterima. Faktor yang berpotensi menjadi
penghambat dalam komunikasi yang efektif seperti:
1. Perbedaan status sosial antara komunikan dan
komunikator. misalnya saja karyawan harus tunduk atau patuh terhadap apapun
yang dikatakan atasannya, sehingga karyawan tersebut takut menyampaikan
aspirasi atau pendapatnya.
2. problem semantik, menyangkut bahasa yang digunakan
komunikator dalam menyampaikan pesan. Kesalahan penyebutan bisa mengakibatkan
sebuah kesalah - pahaman dan beda penafsiran.
3. Distorsi persepsi, disebabkan perbedaan cara pandang
yang sempit pada diri sendiri dan perbedaan cara berpikir pada orang lain. Hal
ini menimbulkan hambatan perbedaan persepsi dan wawasan satu dengan yang
lainnya.
4. Perbedaan Budaya, dalam suatu organisasi terdapat
beberapa suku, ras dan bahasa serta agama yang berbeda sehingga ada beberapa
penggunaan kata yang memiliki arti berbeda pada tiap suku.
5. Gangguan fisik, gangguan lingkungan fisik seperti
suara riuh orang-orang, suara petir,hujan dan cahaya yang kurang jelas.
6. Keterbatasan saluran komunikasi, gangguan yang
disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi misal
sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang tenggelam,
atau gambar yang buram.
7. Tidak ada umpan balik/tanggapan, hambatan dimana pesan
yang disampaikan sang pengirim tidak di beri tanggapan. Maka yang selanjutnya
terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia dan tidak efektif.
Komunikasi yang efektif biasanya
terjalin dalam lingkungan kerja atau tim, karena kita akan saling menyampaikan
pendapat untuk kepentingan bersama. Komunikasi yang baik dapat
membangun kekuatan sebuah tim, sedangkan komunikasi yang buruk dapat menghancurkan tim. Kerja tim
itu sendiri
merupakan kemampuan untuk bekerja sama menuju satu visi yang
sama, mengarahkan pencapaian individu ke arah sasaran organisasi
Hukum Komunikasi Efektif itu sendiri adalah:
- Hukum 1. RESPECT (menghargai)
n
Respect à
sikap hormat dan sikap menghargai terhadap lawan bicara kita. Kita harus
memiliki sikap (attitude) menghormati dan menghargai lawan bicara kita karena
pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting.
n
Jika kita bahkan harus mengkritik seseorang, lakukan
dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan orang tersebut.
Samuel Johnson mengatakan bahwa :
”There
will be no RESPECT without TRUST, and there is no trust without INTEGRITY.”
-
Hukum 2. EMPATHY
n
Empati à
kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh
orang lain.
n
Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat
menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan
penerima pesan (receiver) menerimanya
”Perlakukan
orang lain seperti Anda ingin diperlakukan.”
”Seek
first to understand then be understood to build the skills of emphatetic
listening that inspires openness and trust.” (Stephen Covey)
-
Hukum 3. AUDIBLE (dapat didengar)
n
Makna dari Audible antara lain: dapat didengarkan atau
dimengerti dengan baik.
n
Kunci utama untuk dapat menerapkan hukum ini dalam
mengirimkan pesan adalah:
à Buat pesan Anda mudah untuk dimengerti
à Fokus pada informasi yang penting
à Gunakan ilustrasi untuk membantu memperjelas isi dari pesan tersebut
à Taruhlah perhatian pada fasilitas yang ada dan lingkungan di sekitar Anda
à Gunakan ilustrasi untuk membantu memperjelas isi dari pesan tersebut
à Taruhlah perhatian pada fasilitas yang ada dan lingkungan di sekitar Anda
à Antisipasi kemungkinan masalah yang
akan muncul
à Selalu menyiapkan rencana atau pesan cadangan (backup)
à Selalu menyiapkan rencana atau pesan cadangan (backup)
-
Hukum 4. CLARITY (kejelasan)
n
Clarity =>
Kejelasan Pesan.
Pesan yang ingin disampaikan harus jelas sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.
Pesan yang ingin disampaikan harus jelas sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.
n
Clarity juga sangat tergantung pada kualitas suara
kita dan bahasa yang kita gunakan.
Penggunaan
bahasa yang tidak dimengerti, akan membuat isi dari pesan kita tidak dapat
mencapai tujuannya. Seringkali orang menganggap remeh pentingnya Clarity,
sehingga tidak menaruh perhatian pada suara (voice) dan kata-kata yang dipilih
untuk digunakan. Beberapa cara untuk menyiapkan pesan agar jelas yaitu:
àTentukan goal yang jelas
àLuangkan waktu untuk mengorganisasikan ide kita
àPenuhi tuntutan kebutuhan format bahasa yang kita pakai
àBuat pesan Anda jelas, tepat dan meyakinkan
àPesan yang disampaikan harus fleksibel
àTentukan goal yang jelas
àLuangkan waktu untuk mengorganisasikan ide kita
àPenuhi tuntutan kebutuhan format bahasa yang kita pakai
àBuat pesan Anda jelas, tepat dan meyakinkan
àPesan yang disampaikan harus fleksibel
-
Hukum 5.HUMBLE (sederhana/ rendah hati)
n
Humble => Sikap rendah hati
Sikap
ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa
menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita
miliki. Kerendahan hati juga bisa berarti tidak sombong dan menganggap diri
penting ketika kita berbicara. Justru dengan kerendahan hatilah kita dapat
menangkap perhatian dan respons yang positif dari si penerima pesan.
Secara keseluruhan strategi membangun komunikasi efektif adalah dengan mengetahui mitra bicara, ketahui tujuannya, perhatikan konteksnya, pelajari kultur dan pahami bahasa serta perbaiki konsep diri.
Demikian pembahasan saya mengenai komunikasi efektif. Semoga bermanfaat.