“Berpelukan...”, istilah itu sering kita
dengarkan dalam kehidupan sehari-hari, namun tahukah ayahbunda kenapa setiap
orang harus berpelukan dan apa makna pelukan itu yang sebenarnya?.. Pelukan
atau berpelukan merupakan salah satu perbuatan yang menunjukkan rasa sayang
seseorang kepada orang lain. Pelukan dianggap sebagai magnet yang membuat hubungan
jauh menjadi dekat dan rasa takut menjadi nyaman.
Pelukan pada dasarnya sudah kita
dapatkan dari usia dini. Bayi yang dipeluk ibunya atau orangtua yang menyayangi
anak dengan memeluk sebanyak yang ia inginkan. Pelukan merupakan hal yang mudah
untuk dilakukan namun tak banyak yang mengetahui efek dari pelukan yang
diberikan.
Tahukah ayahbunda, pada anak-anak, pelukan dapat meningkatkan kecerdasan otak. Dalam buku The
Hug Therapy, Kathleen Keating mengungkapkan bahwa pelukan berdampak positif
pada perkembangan tubuh dan IQ anak-anak. Bahkan, kini semakin berkembang
terapi pelukan yang digunakan para pakar psikolog guna membangun sikap ananda menjadi lebih terbuka, kritis, dan mampu memecahkan
solusi secara tepat. Selain itu, pelukan
berfungsi mengurangi racun dari zat derifat glutamate yang berbahaya di otak.
Apabila ananda
mengalami stres, zat derifat glutamate terpicu untuk keluar dan dapat berujung
pada penyempitan otak sehingga mengakibatkan fungsi intelegensi, perilaku serta
mental anak terganggu. Dengan pelukan, resiko
gangguan mental dapat diminimalisir.
Pelukan
yang penuh kasih sayang dan menenangkan dapat memberikan energi baru, sehingga ananda bisa
beraktivitas dengan percaya diri , kreatif dan memiliki respon yang baik bagi lingkungan anak sendiri. Pelukan dapat berdampak pada siapapun, baik muda maupun tua.
Berdasarkan
hasil penelitian psikiater dr.Karen Crewen yang dimuat dalam Psychosomatic
Medicine Journal of Biobehavioral Medicine, berpelukan selama 20 detik dapat menurunkan hormon kartisol dan meningkatkan hormon
oksitosin. Melalui
pelukan yang sederhana, maka bisa
menurunkan tekanan darah dan mengurangi stres. Hal ini juga
didukung oleh para peneliti dari University of North
Carolina, Amerika Serikat, yang merilis
teori bahwa pelukan bisa menahan hormon kartisol yang memicu stress. Berpelukan dapat menurunkan
tingkat stres dan mengurangi tingkat kecemasan yang dirasakan seseorang
sehingga membuat setiap orang merasa lebih tenang. Pelukan
dapat meningkatkan jumlah hormon oksitosin dan mengurangi tekanan darah. Ada
penjelasan ilmiah dari peneliti mengenai hal tersebut yang tampaknya sangat
ajaib yaitu setiap
kali kita berpelukan, kandungan hormon oksitosin yang
diproduksi tubuh dalam darah bertambah. Hormon oksitosin
memberikan efek menenangkan pada tubuh sehingga dapat membantu mengatasi stres dan menurunkan reaktivitas otak dalam menghadapi ketegangan.
Selain itu, sejumlah studi baru menunjukkan bahwa oksitosin membuat kita lebih simpatik, saling
mendukung dan terbuka mengenai perasaan kita. Selain memberikan rasa tenang, hormon oksitosin juga
membantu pada bagian
otak yang bertanggung jawab untuk rasa nyeri sehingga rasa nyeri tidak terasa
sakit. Menurut Profesor Matthew J.
Herstenstein, Ph.D, pelukan
perlu diberikan kepada orang yang sedang dalam kondisi tidak sehat, karena
pelukan bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membuat orang merasa
pulih. “Pengalaman emosional positif memeluk menimbulkan reaksi biokimia
dan fisiologis,” ujar psikolog Dr.Jan Astrom, yang memimpin laporan penelitian
dalam jurnal Comprehensive Psychology.
Secara
psikis, sebuah pelukan membantu seseorang untuk lebih positif. Sebuah pelukan
membantu seseorang melihat bahwa ada orang lain yang hadir untuk dirinya dan
bahwa ia tidak sendirian. Berdasarkan MindBody Green, berpelukan dapat memberikan kekuatan untuk membentuk posisi tubuh lebih baik,
bernapas lebih dalam dan membuat suasana lebih santai. Selain itu, pelukan dapat memberikan dampak hubungan yang merilekskan baik untuk pikiran maupun
untuk tubuh. Jika anak tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang hangat
serta mendapat banyak pelukan dari orang-orang yang menyayangi anak maka secara otomatis pelukan akan mengalirkan sensasi emosi yang nyaman, tenang dan hangat
dalam diri kita.
Pada dampak psikologis lain, pelukan adalah salah satu cara termudah untuk menunjukkan penghargaan dan
pengakuan kepada orang lain. Ayahbunda tidak pernah tahu apa yang terjadi dalam
kehidupan anak kita. Ketika
pelukan yang tulus diberikan, tindakan ini memiliki potensi memberikan manfaat
timbal balik yang sangat baik.
Memeluk
dapat meningkatkan dan memelihara hubungan antar manusia terutama hubungan antara orangtua dan anak. Pelukan meningkatkan kepercayaan diri ananda dan membuat ananda lebih bahagia. Karena begitu banyak manfaat pelukan bagi kesehatan fisik
dan psikis, maka sebuah pelukan setiap hari untuk anak dan orang-orang yang kita kasihi tentu besar dampaknya bagi diri kita. Jadi..sudahkah ayahbunda memeluk ananda
hari ini?.