Rabu, 15 Februari 2017

Makna Pelukan

     

  “Berpelukan...”, istilah itu sering kita dengarkan dalam kehidupan sehari-hari, namun tahukah ayahbunda kenapa setiap orang harus berpelukan dan apa makna pelukan itu yang sebenarnya?.. Pelukan atau berpelukan merupakan salah satu perbuatan yang menunjukkan rasa sayang seseorang kepada orang lain. Pelukan dianggap sebagai magnet yang membuat hubungan jauh menjadi dekat dan rasa takut menjadi nyaman.
        Pelukan pada dasarnya sudah kita dapatkan dari usia dini. Bayi yang dipeluk ibunya atau orangtua yang menyayangi anak dengan memeluk sebanyak yang ia inginkan. Pelukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan namun tak banyak yang mengetahui efek dari pelukan yang diberikan.
       Tahukah ayahbunda, pada anak-anak, pelukan dapat meningkatkan kecerdasan otak. Dalam buku The Hug Therapy, Kathleen Keating mengungkapkan bahwa pelukan berdampak positif pada perkembangan tubuh dan IQ anak-anak. Bahkan, kini semakin berkembang terapi pelukan yang digunakan para pakar psikolog guna membangun sikap ananda menjadi lebih terbuka, kritis, dan mampu memecahkan solusi secara tepat.  Selain itu, pelukan berfungsi mengurangi racun dari zat derifat glutamate yang berbahaya di otak. Apabila ananda mengalami stres, zat derifat glutamate terpicu untuk keluar dan dapat berujung pada penyempitan otak sehingga mengakibatkan fungsi intelegensi, perilaku serta mental anak terganggu. Dengan pelukan, resiko gangguan mental dapat diminimalisir.
       Pelukan yang penuh kasih sayang dan menenangkan dapat memberikan energi baru, sehingga ananda bisa beraktivitas dengan percaya diri , kreatif dan memiliki respon yang baik bagi lingkungan anak sendiri. Pelukan dapat berdampak pada siapapun, baik muda maupun tua.
       Berdasarkan hasil penelitian psikiater dr.Karen Crewen yang dimuat dalam Psychosomatic Medicine Journal of Biobehavioral Medicine, berpelukan selama 20 detik dapat menurunkan hormon kartisol dan meningkatkan hormon oksitosin. Melalui pelukan yang sederhana, maka bisa menurunkan tekanan darah dan mengurangi stres. Hal ini juga didukung oleh para peneliti dari University of North Carolina, Amerika Serikat, yang merilis teori bahwa pelukan bisa menahan hormon kartisol yang memicu stress. Berpelukan dapat menurunkan tingkat stres dan mengurangi tingkat kecemasan yang dirasakan seseorang sehingga membuat setiap orang merasa lebih tenang. Pelukan dapat meningkatkan jumlah hormon oksitosin dan mengurangi tekanan darah. Ada penjelasan ilmiah dari peneliti mengenai hal tersebut yang tampaknya sangat ajaib yaitu setiap kali kita berpelukan, kandungan hormon oksitosin yang diproduksi tubuh dalam darah bertambah. Hormon oksitosin memberikan efek menenangkan pada tubuh sehingga dapat membantu mengatasi stres dan menurunkan reaktivitas otak dalam menghadapi ketegangan.
       Selain itu, sejumlah studi baru menunjukkan bahwa oksitosin membuat kita lebih simpatik, saling mendukung dan terbuka mengenai perasaan kita. Selain memberikan rasa tenang, hormon oksitosin juga membantu pada bagian otak yang bertanggung jawab untuk rasa nyeri sehingga rasa nyeri tidak terasa sakit. Menurut Profesor Matthew J. Herstenstein, Ph.D, pelukan perlu diberikan kepada orang yang sedang dalam kondisi tidak sehat, karena pelukan bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membuat orang merasa pulih. “Pengalaman emosional positif memeluk menimbulkan reaksi biokimia dan fisiologis,” ujar psikolog Dr.Jan Astrom, yang memimpin laporan penelitian dalam jurnal Comprehensive Psychology.
       Secara psikis, sebuah pelukan membantu seseorang untuk lebih positif. Sebuah pelukan membantu seseorang melihat bahwa ada orang lain yang hadir untuk dirinya dan bahwa ia tidak sendirian. Berdasarkan MindBody Green, berpelukan dapat memberikan kekuatan untuk membentuk posisi tubuh lebih baik, bernapas lebih dalam dan membuat suasana lebih santai. Selain itu, pelukan dapat memberikan dampak hubungan yang merilekskan baik untuk pikiran maupun untuk tubuh. Jika anak tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang hangat serta mendapat banyak pelukan dari orang-orang yang menyayangi anak maka secara otomatis pelukan akan mengalirkan sensasi emosi yang nyaman, tenang dan hangat dalam diri kita. 
        Pada dampak psikologis lain, pelukan adalah salah satu cara termudah untuk menunjukkan penghargaan dan pengakuan kepada orang lain. Ayahbunda tidak pernah tahu apa yang terjadi dalam kehidupan anak kita. Ketika pelukan yang tulus diberikan, tindakan ini memiliki potensi memberikan manfaat timbal balik yang sangat baik.
       Memeluk dapat meningkatkan dan memelihara hubungan antar manusia terutama hubungan antara orangtua dan anak. Pelukan meningkatkan kepercayaan diri ananda dan membuat ananda lebih bahagia. Karena begitu banyak manfaat pelukan bagi kesehatan fisik dan psikis, maka sebuah pelukan setiap hari untuk anak dan orang-orang yang kita kasihi tentu besar dampaknya bagi diri kita. Jadi..sudahkah ayahbunda memeluk ananda hari ini?.



Di Kutip dari Berbagai Sumber dan buku Sari, Melly P.(2012). The Miracle of Hug. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.