Sabtu, 11 Juli 2020

Negative Reinforcement

 

 Hai... kali ini aku mau ngebahas mengenai teori yang berhubungan dengan Negative Reinforcement, semoga bermanfaat.

      Reinforcement Negatif, yaitu penghilangnya beberapa penguat yang sering dirasakan sebagai hukuman, sesuatu yang selama ini dianggap menjadi beban bagi si pelaku, sehingga terjadi peningkatan dalam perilaku tersebut.[1]

       Reinforcement negative merupakan sesuatu yang apabila ditiadakan dalam suatu situasi akan meningkatkan probabilitas respon. Maksudnya adalah dengan diberikan penguatan negatif, seseorang bisa berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang dilakukannya dan memperbaiki tingkah lakunya. Seseorang  akan memperbaiki tingkah lakunya agar reinforcement negatif  yang diterima berhenti atau hilang. Negatif reinforcemen dapat diterapkan dalam pembelajaran seperti menunda atau tidak memberikan penghargaan, memberikan tugas tambahan, dan menunjukkan perilaku tidak senang. Penerapan reinforcement negatif dalam pembelajaran harus tepat dan sesuai dengan prinsip-prinsip penggunannya.[2]

       Reinforcement negative adalah prosedur yang dilakukan untuk memperbaiki tingkah laku yang tak diinginkan dalam waktu yang singkat dan dilakukan dengan bijaksana.[3] Penguatan negatif akan memunculkan sikap dimana perilaku target harus dihilangkan dan perilaku yang diinginkan menjadi meningkat.[4]

       Reinforcement negative yang diberikan sedapat mungkin ada hubungannya dengan kesalahan yang dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memberikan efek jera dengan tetap menyelipkan nilai-nilai pendidikan. Reinforcement negatif dapat membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar, karena pada hakikatnya setiap orang akan menghindari apapun bentuk Reinforcement negative. Pada tingkat yang lebih tinggi, Reinforcement negative akan menyadarkan peserta didik. Artinya, berbuat atau tidak berbuat bukan karena takut dengan reinforcement negatif, tapi karena kesadaran yang telah dimiliki oleh peserta didik.[5]

       Reward dan Reinforcement negative dapat menjadi alat pendidikan yang efektif dalam kegiatan belajar mengajar. Kedua penguatan tersebut juga dapat menjadi hal yang tidak baik bagi peserta didik. Pemberian reward secara berlebihan dapat membuat siswa materialitstis. Mereka mau menunjukkan usaha belajar yang baik hanya ketika terdapat reward. Reinforcement negative yang berlebihan juga dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan siswa seperti memberontak, tertekan, pesimistis, atau frustasi. Penerapan reward dan Reinforcement negative dengan tepat dalam pembelajaran dapat menjadi alat untuk meningkatkan motivasi belajar.[6]

       Reinforcement negative memiliki berbagai macam bentuk. Segala hal yang tidak menyenangkan secara potensial dapat menjadai pengukuhan negatif seperti dicemberuti, dipelototi, disindir, dicemooh dan diomeli. Bentuk lainnya seperti menunda atau tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang (menggelang, mengerutan kening, muka kecewa dan lain-lain).[7]

Prinsip-prinsip prosedur pengukuhan negatif relatif sama dengan pengukuhan positif. Prinsip-prinsip tersebut adalah:[8]

a.       Menghadirkan dengan segera pengukuhan negatif

b.      Menentukan perilaku yang akan didukung untuk dihilangkan.

c.       Menyeleksi pengukuhan negatif yang akan dipakai.

d.      Menggunakan pengukuhan negatif.

 



[1] Prayitno.2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.

 

[2] Bimo Walgito. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

 

[3] Ahmadi dan Supriyono. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta

 

[4] Kazdin,  A,  E.  (2013).  Behavior  Modification  in  Applied  Setting  (7thedition).  Illinois: Waveland Press, Inc.

 

[5] Dwi Atmojo, P.,“Pengaruh Pemberian Reward dan Reinforcement Negatif terhadap Motivasi Belajar Siswa.” Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 27, 5 (2016).

 

[6] Ibid

 

[7] Purwanta, Edi. 2012. Modifikasi Perilaku Alternatif Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

 

[8] ibid