Hai... kali ini aku mau ngebahas mengenai teori yang berhubungan dengan Behavior Contract dan Token Economic, semoga bermanfaat.
Kontrak
perilaku (behavior contract) yaitu mengatur kondisi
konseli menampilkan tingkah laku yang diinginkan
berdasarkan kontrak antara konseli dan konselor.
Behaviour Contract merupakan salah satu dari teknik konseling
behavioral yang digunakan
untuk mengapus perilaku
maladaptif dan membentuk
perilaku adaptif baru.
Kontrak tersebut merupakan
intervensi sekolah untuk mengubah perilaku
siswa dan memonitornya menggunakan perjanjian sederhana. Perjanjian tersebut
dibuat secara lisan maupun tertulis antara guru dan siswa dengan syarat perjanjian yang jelas dan terbuka.[1]
Menurut Latipun kontrak perilaku (behavior contract) adalah persetujuan antara dua orang atau lebih (konselor dan
konseli) untuk mengubah perilaku tertentu pada
konseli. Konselor dapat memilih perilaku yang realistik dan dapat diterima oleh kedua belah pihak. Setelah perilaku
dimunculkan sesuai dengan
kesepakatan, ganjaran dapat diberikan kepada konseli. Dalam
terapi ini ganjaran positif terhadap perilaku
yang dibentuk lebih dipentingkan dari pada pemberian hukuman jika
kontrak perilaku tidak berhasil.[2]
Prinsip-prinsip dasar penerapan kontrak
perilaku yaitu kontrak
disertai dengan penguatan, reinforcement diberikan dengan segera, kontrak
harus dinegosiasikan secara terbuka dan bebas serta disepakati antara
guru dan anak, kontrak harus fair, kontrak harus jelas (target
perilaku, frekuensi, lamanya kontrak), kontrak
dilaksanakan secara terintegrasi dengan program sekolah.[3]
Dalam
pemberian teknik behavior contract ada ada suatu yang harus dilakukan
dalam memantapkan perilaku yaitu, siswa atau klien harus mau mencoba suatu yang sudah didiskusikan serta yang
sudah ditulis dalam perjanjian, serta adanya
hal yang harus diprioritaskan masalah siswa atau individu atau klien
terlebih dahulu, agar tidak melebar kemana-mana permaslahannya. Serta dalam perjajian secara
tertulis didalamnya harus adil bobotnya.
Kontrak harus jelas untuk kedua belah pihak.
Kontrak harus jujur dimana
harus dilakukan sesuai dengan isi perjanjian antara konselor atau guru bimbingan dan konseling serta siswa
atau individu atau klien harus menepati isi dalam
contract tersebut. Isi kontrak didalam penulisannya harus mengandung kalimat penguatan. Isi perjanjian harus didiskusikan secara terbuka serta disepakati oleh konselor
dan siswa atau individu atau klien yang berjumlah satu atau lebih.[4]
Teknik Token Economic
Token Economic atau
tabungan kepingan merupakan
salah satu teknik
modifikasi perilaku dengan
cara pemberian satu
kepingan (atau satu tanda, satu isyarat) sesegera mungkin setiap kali
setelah perilaku sasaran muncul.[5]
Selain itu token economy merupakan sebuah program dimana sekelompok
individu akan memperoleh tokens ketika mereka melakukan perilaku yang ditargetkan, dan dapat menukar
tokens tersebut dengan hadiah. Tokens merupakan pengukuh
yang disyaratkan.[6]
Token Economic merupakan salah satu contoh dari perkuatan
yang ektrinsik, yang menjadikan orang-orang melakukan sesuatu untuk meraih
“pemikat di ujung tombak”. Tujuan prosedur ini adalah mengubah motivasi
ekstrinsik menjadi motivasi intrinsik. Diharapkan bahwa perolehan tingkah laku
yang diinginkan akhirnya dengan sendirinya akan menjadi cukup mengganjar dalam
memelihara tingkah laku yang baru[7]
Token economic adalah prosedur yang
dapat dikatakan menerima pembahasan paling terperinci dalam literatur hasil. Token conomic dapat digunakan untuk
memperbaiki manajemen kelas, khususnya dengan siswa-siswa bermasalah, termasuk
tidak terbatas pada perilaku disruptif, gangguan pemusatan perhatian
hiperaktivitas (ADHD) dan masalah-masalah emosional serius[8]
Token economic dapat
digunakan untuk membentuk tingkah laku apabila
persetujuan dan pemerkuat-pemerkuat yang tidak bisa diraba lainnya
tidak memberikan pengaruh.[9] Dalam pelaksanaan token economy, pemerkuat
atau pengukuh yang digunakan yaitu berupa benda-benda konkret. Pemberian penguatan yang dilakukan
diwujudkan secara visual berupa token atau kepingan
sebagai tanda-tanda. Beberapa jenis kepingan atau tanda-tanda yang dapat digunakan sebagai simbol pengukuhan,
antara lain adalah: bintang, kertas kupon, koin, kertas warna, stiker,
kancing plastik, dan sebagainya. Anak menerima kepingan
setelah ia melakukan
perilaku yang telah ditargetkan dan selanjutnya kepingan
tersebut ditukarkan dengan hadiah atau ganjaran sebagai pemerkuat.
Tujuan
token economic adalah untuk menguatkan perilaku
yang diinginkan. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi perilaku yang tidak menyenangkan melalui
sebuah lingkungan terstruktur
dengan memberikan suatu perlakuan.[10]
[1] Majeika, Caitlyn E.; Wilkinson, Sarah; Kumm. Supporting Student Behavior through
Behavioral Contracting. Journal Teaching Exceptional Children,
v53 n2 p132-139 Nov-Dec 2020
[2] Latipun, Psikologi
Konseling,Malang: UPTUMM, 2008
[3] Komalasari, Gantina, Eka,
Wahyuni & Karsih. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: Indeks. 2011
[4] Chalimi, Muhammad Kahfi. 2017. Implementasi
Teknik Behavior Contract Untuk Memotivasi
Siswa Dalam Penyelesaian Pekerjaan Rumah (PR) Di Madrasah Tsanawiyah Negeri (Mtsn) Pilangkenceng
Madiun. Jurnal Pendidikan Islam. 7(1): 83
[5] Purwanta , Edi. Modifikasi
Perilaku. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012
[6] Martin, G
& Pear. J.
Behavior Modification. USA: Pearson Education. 2009
[7]
Corey, Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi,…, h.223
[8] Erford, 40 Teknik yang Harus Diketahui
Setiap Konselor,…, h. 401-402.
[9] Corey, G.
Teori Praktek
Konseling dan Psikoterapi (Alih Bahasa: E. Koeswara). Bandung: Refika Aditama.
2013
[10] Miltenberger,
R. G. Behavior Modification: principles
and procedures. Singapura: Thomson Wadsworth. 2004