Senin, 18 Januari 2021

Behavior Contract dan Token Economic

 Hai... kali ini aku mau ngebahas mengenai teori yang berhubungan dengan Behavior Contract dan Token Economic, semoga bermanfaat. 


Kontrak perilaku (behavior contract) yaitu mengatur kondisi konseli menampilkan tingkah laku yang   diinginkan   berdasarkan kontrak antara konseli dan konselor. Behaviour Contract merupakan salah satu dari teknik konseling behavioral yang digunakan untuk mengapus perilaku maladaptif dan membentuk perilaku adaptif baru. Kontrak tersebut merupakan intervensi sekolah untuk mengubah perilaku siswa dan memonitornya menggunakan perjanjian sederhana. Perjanjian tersebut dibuat secara lisan maupun tertulis antara guru dan siswa dengan syarat perjanjian yang jelas dan terbuka.[1]

Menurut Latipun kontrak perilaku (behavior contract) adalah persetujuan antara dua orang atau lebih (konselor dan konseli) untuk mengubah perilaku tertentu pada konseli. Konselor dapat memilih perilaku yang realistik dan dapat diterima oleh kedua belah pihak. Setelah perilaku dimunculkan sesuai dengan kesepakatan, ganjaran dapat diberikan kepada konseli. Dalam terapi ini ganjaran positif terhadap perilaku yang dibentuk lebih dipentingkan dari pada pemberian hukuman jika kontrak perilaku tidak berhasil.[2]

Prinsip-prinsip dasar penerapan kontrak perilaku yaitu kontrak disertai dengan penguatan, reinforcement diberikan dengan segera, kontrak harus dinegosiasikan secara terbuka dan bebas serta disepakati antara guru dan anak, kontrak harus fair, kontrak harus jelas (target perilaku, frekuensi, lamanya kontrak), kontrak dilaksanakan secara terintegrasi dengan program sekolah.[3]

Dalam pemberian teknik behavior contract ada ada suatu yang harus dilakukan dalam memantapkan perilaku yaitu, siswa atau klien harus mau mencoba suatu yang sudah didiskusikan serta yang sudah ditulis dalam perjanjian, serta adanya hal yang harus diprioritaskan masalah siswa atau individu atau klien terlebih dahulu, agar tidak melebar kemana-mana permaslahannya. Serta dalam perjajian secara tertulis didalamnya harus adil bobotnya. Kontrak harus jelas untuk kedua belah pihak. Kontrak harus jujur dimana harus dilakukan sesuai dengan isi perjanjian antara konselor atau guru bimbingan dan konseling serta siswa atau individu atau klien harus menepati isi dalam contract tersebut. Isi kontrak didalam penulisannya harus mengandung kalimat penguatan. Isi perjanjian harus didiskusikan secara terbuka serta disepakati oleh konselor dan siswa atau individu atau klien yang berjumlah satu atau lebih.[4]

 

 Teknik Token Economic

       Token Economic atau tabungan kepingan merupakan salah satu teknik modifikasi perilaku dengan cara pemberian satu kepingan (atau satu tanda, satu isyarat) sesegera mungkin setiap kali setelah perilaku sasaran muncul.[5] Selain itu token economy merupakan sebuah program dimana sekelompok individu akan memperoleh tokens ketika mereka melakukan perilaku yang ditargetkan, dan dapat menukar tokens tersebut dengan hadiah. Tokens merupakan pengukuh yang disyaratkan.[6]

       Token Economic  merupakan salah satu contoh dari perkuatan yang ektrinsik, yang menjadikan orang-orang melakukan sesuatu untuk meraih “pemikat di ujung tombak”. Tujuan prosedur ini adalah mengubah motivasi ekstrinsik menjadi motivasi intrinsik. Diharapkan bahwa perolehan tingkah laku yang diinginkan akhirnya dengan sendirinya akan menjadi cukup mengganjar dalam memelihara tingkah laku yang baru[7]

       Token economic adalah prosedur yang dapat dikatakan menerima pembahasan paling terperinci dalam literatur hasil. Token conomic dapat digunakan untuk memperbaiki manajemen kelas, khususnya dengan siswa-siswa bermasalah, termasuk tidak terbatas pada perilaku disruptif, gangguan pemusatan perhatian hiperaktivitas (ADHD) dan masalah-masalah emosional serius[8]

       Token economic dapat digunakan untuk membentuk tingkah laku apabila persetujuan dan pemerkuat-pemerkuat yang tidak bisa diraba lainnya tidak memberikan pengaruh.[9] Dalam pelaksanaan token economy, pemerkuat atau pengukuh yang digunakan yaitu berupa benda-benda konkret.  Pemberian penguatan yang dilakukan diwujudkan secara visual berupa token atau kepingan sebagai tanda-tanda. Beberapa jenis kepingan atau tanda-tanda yang dapat digunakan sebagai simbol pengukuhan, antara lain adalah: bintang, kertas kupon, koin, kertas warna, stiker, kancing plastik, dan sebagainya. Anak menerima kepingan setelah ia melakukan perilaku yang telah ditargetkan dan selanjutnya kepingan tersebut ditukarkan dengan hadiah atau ganjaran sebagai pemerkuat.

Tujuan token economic adalah untuk menguatkan perilaku yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi perilaku yang tidak menyenangkan melalui sebuah lingkungan terstruktur dengan memberikan suatu perlakuan.[10]



[1] Majeika, Caitlyn E.; Wilkinson, Sarah; Kumm. Supporting Student Behavior through Behavioral Contracting. Journal Teaching Exceptional Children, v53 n2 p132-139 Nov-Dec 2020

 

[2] Latipun, Psikologi Konseling,Malang: UPTUMM, 2008

 

[3] Komalasari, Gantina, Eka, Wahyuni & Karsih. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: Indeks. 2011

 

[4] Chalimi, Muhammad Kahfi. 2017. Implementasi Teknik Behavior Contract Untuk Memotivasi Siswa Dalam Penyelesaian Pekerjaan Rumah (PR) Di Madrasah Tsanawiyah Negeri (Mtsn) Pilangkenceng Madiun. Jurnal Pendidikan Islam. 7(1): 83

 

[5] Purwanta , Edi. Modifikasi Perilaku. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012

 

[6] Martin, G & Pear. J. Behavior Modification. USA: Pearson Education. 2009

 

[7]  Corey, Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi,…, h.223

 

[8] Erford, 40 Teknik yang Harus Diketahui Setiap Konselor,…, h. 401-402.

 

[9] Corey, G. Teori Praktek Konseling dan Psikoterapi (Alih Bahasa: E. Koeswara). Bandung: Refika Aditama. 2013

 

[10] Miltenberger, R. G. Behavior Modification: principles and procedures. Singapura: Thomson Wadsworth. 2004