Hai semua... sekarang saya akan membahas mengenai perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada anak. Hal- hal yang berkaitan dengan motorik yaitu:
Perkembangan Gerakan Motorik Normal
§ 6-8 bulan: Duduk dan merangkak dengan dua dengkul kaki.
§ 12-18 bulan: Berdiri tanpa bantuan, Berjalan dengan merambat ke perabotan di rumah, Berjalan 2 atau 3 langkah tanpa bantuan, Berjalan 10-20 menit tanpa bantuan.
§ 18-24 bulan: Berjalan tanpa kesulitan, Menarik mainan sambil berjalan, Membawa mainan besar sambil berjalan, Naik/turun bangku tanpa bantuan, Menemukan cara sendiri untuk berjalan mundur, Bisa naik/turun tangga dengan bantuan.
§ 24-36 bulan Umumnya mampu memanjat dengan baik, berjalan naik/turun tangga dengan menggunakan satu kaki per anak tangga, Berjalan jinjit.
Penyebab:
1. Ketidakmatangan Persarafan Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematangan syaraf yang mengatur gerakan tersebut.
2. Gangguan Vestibularis atau keseimbangan Pada anak yang mengalami Dysfunction of sensory integration (DSI) sering mengalami gangguan keseimbangan
3. Keterlambatan ringan perkembangan motorik kasar Seorang anak yang terlambat berjalan, kemungkinan juga terlambat dalam duduk dan merangkak.
4. Gangguan sensoris. pada anak tertentu anak sering mengalami sensitif pada telapak tangan dan kaki. Sehingga hal ini memgakibatkan anak sering jinjit.
5. Gangguan persarafan Gangguan persarafan berat akibat kelainan di otak seperti paska infeksi otak, tumor atau kelainan organ otak seperti tumor, hidrosefalus , infeksi kehamilan, gangguan paska persalinan seperti bayi lahir tidak menangis, infeksi berat (sepsis)
6. Tonus Otot. Gangguan tonus otot berupada hipotonia dan Hipertonia dapat menyebabkan gangguan saat berjalan. Hypotonia atau kondisi yang ditandai dengan penurunan berat otot dan Hypertonia atau kondisi yang ditandai dengan kenaikan berat otot juga dapat membuat anak sulit berjalan.
7. Masalah pada panggul. Meskipun kasus ini jarang terjadi namun diagnosa dokter menyebutkan bahwa masalah pada panggul juga bisa menjadi penyebab anak tidak berjalan tepat waktu.
8. Keterlambatan perkembangan Keterlambatan perkembangan dapat menyertai gangguan keterlambatan berjalan padanak di antaranya adalah seperti Retardasi mental atau Keterbelakangan Mental, Down Syndrome
Faktor Predisposisi
Keterlambatan berjalan biasanya sering terjadi pada kelompok anak tertentu seperti :
§ Bayi prematur
§ Obesitas atau kegemukan
§ Bayi lahir dengan berat bada rendah atau kurang dari 2.500 gram
§ Anak dengan gangguan hipersensitif saluraan cerna seperti Gastropoesepageal refluks, sering muntah, mual atau sering sulit buang air besar. Keadaan ini sering terjadi pada anak alergi atau hipersensitif saluran cerna
§ Sangat jarang pada anak menderita tumor otak, Retardasi mental dan cerebral palsy
Faktor risiko keterlambatan perkembangan motorik yang dapat diketahui dengan penilaian tonggak perkembangan :
Motorik kasar
· 4,5 bulan Belum dapat mengontrol kepala
· 5 bulan Belum dapat tengkurap bolak-balik
· 7-8 bulan Belum duduk tanpa bantuan
· 9-10 bulan Tidak dapat berdiri berpegangan
· 15 bulan Belum berjalan
· 2 tahun Tidak mampu naik atau turun tangga
Motorik halus
· 3,5 bulan Tangan tetap terkepal
· 4-5 bulan Tidak mampu memegang mainan
· 7 bulan Tidak mampu memegang benda pada setiap tangan
· 10-11 bulan Tidak mampu menyumput benda kecil
· 15 bulan Tidak dapat memasukkan atau mengambil benda
· 20 bulan Tidak dapat membuka kaos kaki atau sarung tangan sendiri
· 24 bulan Tidak dapat menyusun 5 balok
Penanganan
§ Jika terjadi keterlambatan si kecil dalam berjalan, maka langkah awal yanmg harus dilakukan adalah memastikan adanya gangguan persarafan dengan melakukan pemeriksaan Neurologis, penilaian terhadap fleksibilitas sendi, kekuatan otot dan berbagai gerakan.
§ Bila penyebabnya disebabkan karena adanya keterlambatan motorik dan gangguan keseimbangan maka sebaiknya dilakukan beberapa stimulasi intervensi latihan untuk memperbaikinya.
§ Stimulasi dan intervensi bila dilakukan pada keterlambatan berjalan yang ringan karena akan berdampak dengan kemampuan motorik lainnya dimasa depan.
§ Terapi fisik yang dilakukan tenaga terlatih khususnya Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi untuk kasus dengan gangguan keterlambatan berjalan ringan hingga berat.
Kriteria Penggolongan Keterlambatan Berjalan Disertai Intervensinya
§ Bisa Berjalan usia 8 bulan-12 bulan : Kemammpuan berjalan sangat baik dan sangat cepat, biasanya anak demikian motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya sangat baik. Pada kelompok ini mungkin tidak perlu intervensi atau stimulasi karena anak akan belajar berjalan sendiri dengan baik tanpa bantuan.
§ Bisa Berjalan usia 12 bulan-15 bulan : Kemampuan berjalan biasa dan rata-rata anak seusia. Biasanya anak demikian motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya normal. Pada kelompok ini mungkin intervensi atau stimulasi ringan akan lebih baik,
§ Bisa Berjalan usia 15 bulan-18 bulan : Kemampuan berjalan normal tetapi kurang optimal. Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya kurang begitu baik. Pada kelompok ini perlu intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis lebih baik
§ Bisa Berjalan usia 18 bulan-24 bulan : Kemampuan berjalan terlambat ringan. Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya tidak baik. Pada kelompok ini harus dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Sebaiknya dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi
§ Bisa Berjalan usia 24 bulan-32 bulan : Kemampuan berjalan terlambat berat . Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya buruk. Dalam keadaan seperti ini biasanya disertai gangguan neurologis atau susunan saraf pusat. Pada kelompok ini harus dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Stimulasi seperti tersebut harus dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi
§ Belum bisa berjalan sampai usia 32 bulan : Kemampuan berjalan terlambat sangat berat . Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya sangat buruk. Dalam keadaan seperti ini biasanya disertai gangguan neurologis atau susunan saraf pusat yang sangat berat seperti penderita Cerebral palsy.Pada kelompok ini harus dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Stimulasi seperti tersebut harus dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi
Stimulasi dan Intervensi Motorik Kasar:
§ Eksplorasi Ruangan Rumah Anak diberi kesempatan bereksplorasi ke segala penjuru rumah. Contoh, saat anak mulai merangkak dan merambat, kurangi penggunaan kata “jangan” agar tak menghalangi geraknya. Usahakan melepas anak dari gendongan sesering mungkin, sehingga otot kakinya lebih lincah bergerak.
§ Latihan berjalan dengan karpet bergambar Gunakan karpet bergambar atau tempelkan gambar-gambar yang menarik di
lantai. Minta anak untuk menginjak karpet/lantai. Misalnya, “Ayo Dek, injak
gambar gajahnya!”
§ Mainan mendorong Mainan seperti mobil-mobilan atau troli yang bisa didorong-dorong juga bisa
membantu anak belajar berjalan.Ajak anak berjalan-jalan sore atau pagi. Bila kemampuannya masih sangat kurang, orangtua bisa melakukannya sambil menatih anak.
§ Sediakan tongkat berputar yang bertumpu pada satu poros. Dengan berpegangan pada bilah yang melintang, secara tak langsung anak berlatih berjalan saat mendorong bambu tersebut.
§ Gunakan Hang bar seperti yang ada di pusat-pusat terapi. Intinya ada satu benda kokoh yang digunakan untuk berpegangan saat keseimbangannya masih labil.
§ Berjalan mundur Menarik mainan dari tempatnya membuat anak mengambil langkah mundur supaya dapat mengambil mainan tersebut. Berikan pengawasan ekstra bila anak mulai berjalan mundur.
§ Naik turun tangga Pegang tangan satunya saat naik/turun tangga dan biarkan tangan satunya memegangi pegangan tangga. Jika di rumah tidak ada tangga, manfaatkan tangga atau undakan di luar rumah, seperi di taman bermain, di hotel, di rumah sakit, dan lainnya.
§ Berjalan jinjit Tunjukkan pada anak bagaimana cara berjinjit. Lebih mengasyikkan kalau sambil mendengarkan lagu anak-anak yang riang.
Secara umum, orang tua sebaiknya mengenal tanda bahaya
(red flags) perkembangan anak yang sederhana seperti yang tercantum di
bawah ini. Jika orang tua menemukan salah satu tanda bahaya di bawah ini,
sebaiknya jangan menunda dan segeralah memeriksakan buah hatinya ke tenaga
kesehatan terdekat.
Tanda bahaya perkembangan motor kasar
1.
Gerakan yang asimetris atau tidak seimbang misalnya
antara anggota tubuh bagian kiri dan kanan.
2.
Menetapnya refleks primitif (refleks yang muncul saat
bayi) hingga lebih dari usia 6 bulan
3.
Hiper / hipotonia atau gangguan tonus otot
4.
Hiper / hiporefleksia atau gangguan refleks tubuh
5.
Adanya gerakan yang tidak terkontrol
Tanda bahaya gangguan motor halus
1.
Bayi masih menggenggam setelah usia 4 bulan
2.
Adanya dominasi satu tangan (handedness)
sebelum usia 1 tahun
3.
Eksplorasi oral (seperti memasukkan mainan ke dalam
mulut) masih sangat dominan setelah usia 14 bulan
4.
Perhatian penglihatan yang inkonsisten
Tanda bahaya bicara dan bahasa (ekspresif)
1.
Kurangnya kemampuan menunjuk untuk memperlihatkan
ketertarikan terhadap suatu benda pada usia 20 bulan
2.
Ketidakmampuan membuat frase yang bermakna setelah 24
bulan
3.
Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak pada
usia 30 bulan
Tanda bahaya bicara dan bahasa (reseptif)
1.
Perhatian atau respons yang tidak konsisten terhadap
suara atau bunyi, misalnya saat dipanggil tidak selalu member respons
2.
Kurangnya join attention atau
kemampuan berbagi perhatian atau ketertarikan dengan orang lain pada usia 20
bulan
3.
Sering mengulang ucapan orang lain (membeo) setelah
usia 30 bulan
Tanda bahaya gangguan sosio-emosional
1.
6 bulan: jarang senyum atau ekspresi kesenangan lain
2.
9 bulan: kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi
wajah
3.
12 bulan: tidak merespon panggilan namanya
4.
15 bulan: belum ada kata
5.
18 bulan: tidak bisa bermain pura-pura
6.
24 bulan: belum ada gabungan 2 kata yang berarti
7.
Segala usia: tidak adanya babbling, bicara dan
kemampuan bersosialisasi / interaksi
Tanda bahaya gangguan kognitif
1.
2 bulan: kurangnya fixation
2.
4 bulan: kurangnya kemampuan mata mengikuti gerak
benda
3.
6 bulan: belum berespons atau mencari sumber suara
4.
9 bulan: belum babbling seperti ‘mama’, ‘baba’
5.
24 bulan: belum ada kata berarti
36 bulan: belum dapat merangkai 3 kata
Kebanyakan orang tua mengharapkan anaknya bisa berjalan
lebih cepat dibandingkan anak lainnya. Namun ternyata perkembangan motorik
khususnya kemampuan berjalan usia normal anak bisa berjalan sebenarnya
bervariasi mulai dari usia 9 bulan sampai 18 bulan. Orang tua harus
mulai kawatir ketika anak tidak bisa berjalan ketika usianya sudah
mencapai 18 bulan. Memang bisa berjalan saat usia 15-18 bulan adalah masih
dalam batas normal tetapi biasanya anak seperti ini mempunyai gangguan motorik
kasar dan gangguan keseimbangan yang ringan yang akan lebih baik diberikan
intervensi dan stimulasi sejak dini.
Pada umumnya anak terlambat jarang disertai
keterlambatan gerakan motorik kasar lainnya dan gangguan keseimbangan.
Seringkali orangtua atau beberapa dokter menganggap anak tidak percaya diri
atau trauma saat berjalan. Padahal sebagian dari anak tersebut mengalami
keterlambatan motorik kasar dan gangguan keseimbangan baik dalam tingkat yang
ringan atau yang tidak ringan. Sebaiknya orangtua memperhatikan perkembangan
motorik kasar, gangguan vestibularis dan gangguan sensoris pada anak yang
sering menjadi pneyebab anak terlambat berjalan.
Demikian pembahasan saya, semoga dapat memberi manfaat bagi kita semua. Terima kasih.