Selasa, 30 April 2013

TUHAN ITU ADA


Hai semua... Saya pernah membaca artikel yang membuat saya tersentuh. Artikel itu membahas bahwa TUHAN ITU ADA. Isi cerita itu yaitu:
Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.
Si tukang cukur mulai memotong ram but konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.
Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.
Si tukang cukur bilang,"Saya tidak percaya Tuhan itu ada".
"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.
"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada.
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada,
Adakah yang sakit??,
Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan.
Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.
Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.
Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.
Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, "Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."
Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"
"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana ", si konsumen menambahkan.
"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.
"Cocok!" kata si konsumen menyetujui.
"Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
Si tukang cukur terbengong !!!  

Kamis, 18 April 2013

Permasalahan Stres



Hai semua... Saya pernah membantu seorang teman dalam menyelesaikan kasus seorang ibu  muda yang memiliki seorang anak berusia 6 tahun, ia datang dengan keluhan akan diceraikan oleh suaminya dengan berbagai alasan. Dengan wajah yang penuh dengan penyesalan ia memohon kepada saya untuk membantu dia agar suami tidak menceraikan. Hal ini membuat ibu muda tersebut mengalami stres. 
    Dalam kesempatan ini saya ingin berbagi catatan tentang stres yang mungkin sudah menimpa seluruh bangsa kita. Mengapa saya memberi judul mengatasi dan menikmati stres, bukannya bagaimana mengatasi dan menghindari stres adalah karena  di abad 20 ini stres tidak akan berkurang , kita tidak dapat menghindari stres, karena  situasi stres ini terjadi secara lamban, tidak jelas kapan mulainya dan sering kali kita tidak menyadari keadaan ini.  Masalahnya  adalah bagaimana kita dapat hidup dengan stres tanpa harus merasa distres. 
   Setiap permasalahan yang menimpa diri seseorang, disebut STRESOR PSIKOSOSIAL dapat mengakibatkan gangguan fungsi organ tubuh.  Reaksi tubuh ini dinamakan stres dan bila fungsi organ tubuh ini sampai terganggu  maka ini dinamakan distres. Sedangkan DEPRESI  adalah reaksi kejiwaan seseorang  terhadap stresor  yang dialaminya. Menurut seorang pakar stres yang terkenal  Hans Selye , stres adalah “tanggapan reaksi tubuh terhadap berbagai tuntutan atau beban atasnya yang bersifat non spesifik..   Manakala tuntutan pada diri seseorang itu melampaui  kemampuannya, maka keadaan demikian disebut DISTRES. Tubuh akan berusaha menyelaraskan rangsangan atau stres itu dalam bentuk penyesuaian diri.   Dalam banyak hal  individu cepat pulih kembali dari pengaruh pengalaman stres.  Manusia mempunyai suplai yang baik dari energi penyesauain diri untuk dipakai dan diiisi kembali..

Lalu  permasalahan apa saja yang menyebabkan seseorang itu merasa stres dapat digolongkan sebagai berikut :
STRESOR PSIKOSOSIAL
1. PERKAWINAN                   2. PROB ORG TUA     3.HUB. INTPS’NAL(ANT.PRIB)
4. PEKERJAAN                                   5. LINGK. HIDUP                   6.KEUANGAN
7. HUKUM                                          8.PERKEMBANGAN  9.PENY. FISIK A/ CIDERA
10.FAKTOR KELUARGA  misalnya
            a. Hub. kedua orgtua yg dingin , atau penuh ketegangan, acuh tak acuh.
            b. Kedua orgtua jarang dirumah & tdk ada waktu u/ bersama dg anak2
            c. Komunikasi ant. orgtua & anak yg tidak baik
            d. Kedua orgtua berpisah atau bercerai.
            e. Salah satu orgtua menderita gangguan kepribadian
            f. Orgtua dlm pendidikan anak kurang sabar, keras dan otoriter,dll.
11. lain-lain misalnya bencana alam, kebakaran, perkosaan, kehamilan diluar nikah.

PERKAWINAN
Berbagai masalah perkawinan merupakan sumber stres bagi seseorang; misal pertengkaran, perceraian, kematian pasangan hidup,  tidak setia/berselingkuh.

Masalah orang tua
Tidak punya anak, kebanyakan anak, kenakalan anak, anak sakit, hub yg tidak baik dg mertua, besan ipar,.

Hub. Interpersonal (antarpribadi)
Sahabat yang bermasalah, konflik dg sahabat, hub’ atasan bawahan, konflik dg pacar.

Pekerjaan.
Masalah pekerjaan merupakan sumber stres kedua setelah perkawinan, banyak org menderita depresi dan kecemasan karena masalah pekerjaan terlalu banyak, pekerjaan tidak cocok, mutasi jabatan, PHK,

Lingkungan Hidup
Pindah tempat tinggal, soal perumahan, penggusuran,  letak rumah yang terlalu berdekatan,  hidup dalam lingkungan yg rawan, merasa tegang dan tidak tenang ini amat menganggu ketentraman hidup shg tidak jarang orang jatuh dalam depresi dan kecemasan.

Keuangan.
Kondisi sosial ekonomi yang tidak sehat, misalnya pendapatan jauh lebih rendah dari pengeluaran, terlibat hutang, kebangkrutan usaha, soal warisan dsb.


Hukum
Keterlibatan seseorang dalam masalah hukum dpt mrpkn sumber stres pula, misalnya tuntutan hukum, pengadilan, penjara

Perkembangan
Yg dimaksud disini adalah perkembangan baik fisik maupun mental seseorang, misalnya masa remaja, masa dewasa, masa menopause, masa remaja kedua bagi pria,  lansia.
Perubahan2 yg terjadi pada fase ini dapat menjadi sumber kecemasan  yg  menyebabkan seseorang merasa depresi,

Penyakit fisik /Cidera
Sakit  parah, kecelakaan, operasi/pembedahan, aborsi,  sakit jantung, kanker

Faktor Keluarga
Dengan mengetahui sumber stres ini tidak berarti kita berusaha  menghindarkan diri dari keadaan ini namun dengan mengetahui keadaan ini kita mencoba mengelola respon terhadap stres.   Bahkan seperti saya ceritakan diawal cerita saya tadi ternyata keadaan stres yang dialami ibu muda tersebut menyebabkan ia menjadi kreatif.

Lalu bagaimana caranya  agar kita dapat mengelola respon terhadap stres ini?.

   Yang dapat kita lakukan antara lain adalah mengenali pribadi kita sendiri.
Berdasarkan penelitian terhadap 3000  individu maka ternyata terdapat 2  tipe perilaku yang berhubungan dengan stres.
1 TIPE PERILAKU  A
2.TIPE PERILAKU B
      Dari hasil penelitian tersebut ternyata mereka yang memiliki tipe perilaku A memiliki  kemungkinan 2 kali lebih besar untuk mendapat serangan jantung atau penyakit jantung koroner. Pada kesempatan ini saya akan membagikan lembar pertanyaan yang sebaiknya ibu isi dirumah dan menilai sendiri termasuk kelompok perilaku yang mana saya ini ?.

Bila ibu termasuk dalam kelompok perilaku Tipe A , yang berarti anda orangnya tidak suka diam, selalu bergerak, bicara dengan cepat, berbicara secara eksplisit, tidak sabar, memotong kalimat orang yang sedang berbicara, cenderung beruaha untuk menyelesaikan 2/3 pekerjaan dalam satu waktu.; sambil makan membaca, sambil bawa mobil menyelesaikan maslaah keuangan, selalu  menginginkan agar orang lain menuruti keingiannya, tidak bisa santai  meskipun pada waktu libur, tidak pernah puas dan tidak pernah menghargai hal-hal disekitarnya., mencoba menyusun jadawal yg lebih padat dg waktu yg lebih singkat., sangat kompetitif  dan  menilai diri berdasarkan jumlah kesuksesan yg diraihnya dan bukan dari kualitas  kesuksesannya.

Singkatnya orang tipe A adalah seorang pekerja keras, pesaing, tidak sabaran dan agresif.  Meraka cenderung berusaha mewujudkan prestasi. Slogannya”Kita mencoba lebih keras”.

Penelitian terhadap 225 dokter dengan melihat korelasi antara persaingan dan sakit jantung .  Mereka di tes sewaktu mereka masuk ke Fak. Kedokteran  dan dilihat 25 thn kemudian, ternyata mereka yang memiliki hasil test persaingan diatas 5 memiliki 5 kali lebih besar kemungkinannya untuk mendapt sakit jantung koroner, sedangkan untuk angka kematian 6,4 kali lebih besar bagi mereka yang memperoleh angka diatas titik tengah dibandingkan dengan mereka yang memperoleh angka dibawah titik tengah.

Sedangkan orang dengan perilaku Tipe B terbebas dari kebiasaan diatas tadi.
Mereka bisa sabar, jarang kehilangan kesabaran, atau terburu waktu., jarang marah, cenderung menikmati rekreasinya dan santai. Setelah  ibu menyadari tipe mana yang sesuai dengan diri saya maka ibu lalu dapat mengelola respon dengan  berusaha menahan diri dan mengenali kelemahan diri.

Dengan mengenali kecenderungan perilaku ibu maka diharapkan pada saat ibu berada dalam situasi yang dapat menyebabkan ibu menjadi stres, maka ibu dapat mengelola respon apa yang sebaiknya kita tampilkan.

Demikian sedikit catatan saya sehubungan dengan stres semoga dapat memberi manfaat, mohon maaf bila ada kata-kata yang tidak berkenan. Terima kasih

Selasa, 16 April 2013

Perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada anak


Hai semua... sekarang saya akan membahas mengenai perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada anak. Hal- hal yang berkaitan dengan motorik yaitu: 

Perkembangan Gerakan Motorik Normal
§  6-8 bulan: Duduk dan merangkak dengan dua dengkul kaki.
§  12-18 bulan: Berdiri tanpa bantuan, Berjalan dengan merambat ke perabotan di rumah, Berjalan 2 atau 3 langkah tanpa bantuan, Berjalan 10-20 menit tanpa bantuan.
§  18-24 bulan: Berjalan tanpa kesulitan, Menarik mainan sambil berjalan, Membawa mainan besar sambil berjalan, Naik/turun bangku tanpa bantuan, Menemukan cara sendiri untuk berjalan mundur, Bisa naik/turun tangga dengan bantuan.
§  24-36 bulan Umumnya mampu memanjat dengan baik, berjalan naik/turun tangga dengan menggunakan satu kaki per anak tangga, Berjalan jinjit.

Penyebab:
1.    Ketidakmatangan Persarafan Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematangan syaraf yang mengatur gerakan tersebut.
2.    Gangguan Vestibularis atau keseimbangan Pada anak yang mengalami Dysfunction of sensory integration (DSI) sering mengalami gangguan keseimbangan
3.    Keterlambatan ringan perkembangan motorik kasar Seorang anak yang terlambat berjalan, kemungkinan juga terlambat dalam duduk dan merangkak.
4.    Gangguan sensoris. pada anak tertentu anak sering mengalami sensitif pada telapak tangan dan kaki. Sehingga hal ini memgakibatkan anak sering jinjit.
5.    Gangguan persarafan  Gangguan persarafan berat akibat kelainan di otak seperti paska infeksi otak, tumor atau kelainan organ otak seperti tumor, hidrosefalus , infeksi kehamilan, gangguan paska persalinan seperti bayi lahir tidak menangis, infeksi berat (sepsis)
6.    Tonus Otot. Gangguan tonus otot berupada hipotonia dan Hipertonia dapat menyebabkan gangguan saat berjalan. Hypotonia atau kondisi yang ditandai dengan penurunan berat otot dan Hypertonia atau kondisi yang ditandai dengan kenaikan berat otot juga dapat membuat anak sulit berjalan. 
7.    Masalah pada panggul. Meskipun kasus ini jarang terjadi namun diagnosa dokter menyebutkan bahwa masalah pada panggul juga bisa menjadi penyebab anak tidak berjalan tepat waktu.
8.    Keterlambatan perkembangan  Keterlambatan perkembangan dapat menyertai gangguan keterlambatan berjalan padanak di antaranya adalah seperti Retardasi mental atau Keterbelakangan Mental, Down Syndrome
Faktor Predisposisi
Keterlambatan berjalan biasanya sering terjadi pada kelompok anak tertentu seperti :
§  Bayi prematur
§  Obesitas atau kegemukan
§  Bayi lahir dengan berat bada rendah atau kurang dari 2.500 gram
§  Anak dengan gangguan hipersensitif saluraan cerna seperti Gastropoesepageal refluks, sering muntah, mual atau sering sulit buang air besar. Keadaan ini sering terjadi pada anak alergi atau hipersensitif saluran cerna
§  Sangat jarang pada anak menderita tumor otak, Retardasi mental dan cerebral palsy

Faktor risiko keterlambatan perkembangan motorik yang dapat diketahui dengan penilaian tonggak perkembangan :
Motorik kasar
·         4,5 bulan                     Belum dapat mengontrol kepala
·         5 bulan                        Belum dapat tengkurap bolak-balik
·         7-8 bulan                     Belum duduk tanpa bantuan
·         9-10 bulan                   Tidak dapat berdiri berpegangan
·         15 bulan                      Belum berjalan
·         2 tahun                        Tidak mampu naik atau turun tangga
Motorik halus
·         3,5 bulan                     Tangan tetap terkepal
·         4-5 bulan                     Tidak mampu memegang mainan
·         7 bulan                        Tidak mampu memegang benda pada setiap tangan
·         10-11 bulan                 Tidak mampu menyumput benda kecil
·         15 bulan                      Tidak dapat memasukkan atau mengambil benda
·         20 bulan                      Tidak dapat membuka kaos kaki atau sarung tangan sendiri
·         24 bulan                      Tidak dapat menyusun 5 balok


Penanganan
§  Jika terjadi keterlambatan si kecil dalam berjalan, maka langkah awal yanmg harus dilakukan adalah memastikan adanya gangguan persarafan dengan melakukan pemeriksaan Neurologis, penilaian terhadap fleksibilitas sendi, kekuatan otot dan berbagai gerakan.
§  Bila penyebabnya disebabkan karena adanya keterlambatan motorik dan gangguan keseimbangan maka sebaiknya dilakukan beberapa stimulasi intervensi latihan untuk memperbaikinya.
§  Stimulasi dan intervensi bila dilakukan pada keterlambatan berjalan yang ringan karena akan berdampak dengan kemampuan motorik lainnya dimasa depan.
§  Terapi fisik yang dilakukan tenaga terlatih khususnya Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi untuk kasus dengan gangguan keterlambatan berjalan ringan hingga berat.

Kriteria Penggolongan Keterlambatan Berjalan Disertai Intervensinya
§  Bisa Berjalan usia 8 bulan-12 bulan : Kemammpuan berjalan sangat baik dan sangat cepat, biasanya anak demikian motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya sangat baik. Pada kelompok ini mungkin tidak perlu intervensi atau stimulasi karena anak akan belajar berjalan sendiri dengan baik tanpa bantuan.
§  Bisa Berjalan usia 12 bulan-15 bulan : Kemampuan berjalan biasa dan rata-rata anak seusia. Biasanya anak demikian motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya normal. Pada kelompok ini mungkin intervensi atau stimulasi ringan akan lebih baik,
§  Bisa Berjalan usia 15 bulan-18 bulan : Kemampuan berjalan normal tetapi  kurang optimal. Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya kurang begitu baik. Pada kelompok ini perlu intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis lebih baik
§  Bisa Berjalan usia 18 bulan-24 bulan : Kemampuan berjalan terlambat ringan. Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya tidak baik. Pada kelompok ini harus dilakukan  intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Sebaiknya dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi
§  Bisa Berjalan usia 24 bulan-32 bulan : Kemampuan berjalan terlambat berat . Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya buruk. Dalam keadaan seperti ini biasanya disertai gangguan neurologis atau susunan saraf pusat. Pada kelompok ini harus dilakukan  intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Stimulasi seperti tersebut harus  dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi
§  Belum bisa berjalan sampai usia 32 bulan : Kemampuan berjalan terlambat sangat berat . Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan keseimbangannya sangat buruk. Dalam keadaan seperti ini biasanya disertai gangguan neurologis atau susunan saraf pusat yang sangat berat seperti penderita Cerebral palsy.Pada kelompok ini harus dilakukan  intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis menjadi optimal. Stimulasi seperti tersebut harus  dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi

Stimulasi dan Intervensi Motorik Kasar:
§  Eksplorasi Ruangan Rumah  Anak diberi kesempatan bereksplorasi ke segala penjuru rumah. Contoh, saat anak mulai merangkak dan merambat, kurangi penggunaan kata “jangan” agar tak menghalangi geraknya. Usahakan melepas anak dari gendongan sesering mungkin, sehingga otot kakinya lebih lincah bergerak.
§  Latihan berjalan dengan karpet bergambar  Gunakan karpet bergambar atau tempelkan gambar-gambar yang menarik di
lantai. Minta anak untuk menginjak karpet/lantai. Misalnya, “Ayo Dek, injak
gambar gajahnya!”
§  Mainan mendorong Mainan seperti mobil-mobilan atau troli yang bisa didorong-dorong juga bisa
membantu anak belajar berjalan.Ajak anak berjalan-jalan sore atau pagi. Bila kemampuannya masih sangat kurang, orangtua bisa melakukannya sambil menatih anak.
§  Sediakan tongkat berputar yang bertumpu pada satu poros. Dengan berpegangan pada bilah yang melintang, secara tak langsung anak berlatih berjalan saat mendorong bambu tersebut.
§  Gunakan Hang bar seperti yang ada di pusat-pusat terapi. Intinya ada satu benda kokoh yang digunakan untuk berpegangan saat keseimbangannya masih labil.
§  Berjalan mundur Menarik mainan dari tempatnya membuat anak mengambil langkah mundur supaya dapat mengambil mainan tersebut. Berikan pengawasan ekstra bila anak mulai berjalan mundur.
§  Naik turun tangga Pegang tangan satunya saat naik/turun tangga dan biarkan tangan satunya memegangi pegangan tangga. Jika di rumah tidak ada tangga, manfaatkan tangga atau undakan di luar rumah, seperi di taman bermain, di hotel, di rumah sakit, dan lainnya.
§  Berjalan jinjit Tunjukkan pada anak bagaimana cara berjinjit. Lebih mengasyikkan kalau sambil mendengarkan lagu anak-anak yang riang.



Secara umum, orang tua sebaiknya mengenal tanda bahaya (red flags) perkembangan anak yang sederhana seperti yang tercantum di bawah ini. Jika orang tua menemukan salah satu tanda bahaya di bawah ini, sebaiknya jangan menunda dan segeralah memeriksakan buah hatinya ke tenaga kesehatan terdekat.

Tanda bahaya perkembangan motor kasar
1.    Gerakan yang asimetris atau tidak seimbang misalnya antara anggota tubuh bagian kiri dan kanan.
2.    Menetapnya refleks primitif (refleks yang muncul saat bayi) hingga lebih dari usia 6 bulan
3.    Hiper / hipotonia atau gangguan tonus otot
4.    Hiper / hiporefleksia atau gangguan refleks tubuh
5.    Adanya gerakan yang tidak terkontrol

Tanda bahaya gangguan motor halus
1.    Bayi masih menggenggam setelah usia 4 bulan
2.    Adanya dominasi satu tangan (handedness) sebelum usia 1 tahun
3.    Eksplorasi oral (seperti memasukkan mainan ke dalam mulut) masih sangat dominan setelah usia 14 bulan
4.    Perhatian penglihatan yang inkonsisten

 Tanda bahaya bicara dan bahasa (ekspresif)
1.    Kurangnya kemampuan menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap suatu benda pada usia 20 bulan
2.    Ketidakmampuan membuat frase yang bermakna setelah 24 bulan
3.    Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan

 Tanda bahaya bicara dan bahasa (reseptif)
1.    Perhatian atau respons yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi, misalnya saat dipanggil tidak selalu member respons
2.    Kurangnya join attention atau kemampuan berbagi perhatian atau ketertarikan dengan orang lain pada usia 20 bulan
3.    Sering mengulang ucapan orang lain (membeo) setelah usia 30 bulan

 Tanda bahaya gangguan sosio-emosional
1.    6 bulan: jarang senyum atau ekspresi kesenangan lain
2.    9 bulan: kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah
3.    12 bulan: tidak merespon panggilan namanya
4.    15 bulan: belum ada kata
5.    18 bulan: tidak bisa bermain pura-pura
6.    24 bulan: belum ada gabungan 2 kata yang berarti
7.    Segala usia: tidak adanya babbling, bicara dan kemampuan bersosialisasi / interaksi

 Tanda bahaya gangguan kognitif
1.    2 bulan: kurangnya fixation
2.    4 bulan: kurangnya kemampuan mata mengikuti gerak benda
3.    6 bulan: belum berespons atau mencari sumber suara
4.    9 bulan: belum babbling seperti ‘mama’, ‘baba’
5.    24 bulan: belum ada kata berarti
36 bulan: belum dapat merangkai 3 kata

       Kebanyakan orang tua mengharapkan anaknya bisa berjalan lebih cepat dibandingkan anak lainnya. Namun ternyata perkembangan motorik khususnya kemampuan berjalan usia normal anak bisa berjalan sebenarnya bervariasi mulai dari usia 9 bulan sampai 18 bulan. Orang tua harus mulai kawatir ketika anak tidak bisa berjalan ketika usianya sudah mencapai 18 bulan. Memang bisa berjalan saat usia 15-18 bulan adalah masih dalam batas normal tetapi biasanya anak seperti ini mempunyai gangguan motorik kasar dan gangguan keseimbangan yang ringan yang akan lebih baik diberikan intervensi dan stimulasi sejak dini.
       Pada umumnya anak terlambat jarang disertai keterlambatan gerakan motorik kasar lainnya dan gangguan keseimbangan. Seringkali orangtua atau beberapa dokter menganggap anak tidak percaya diri atau trauma saat berjalan. Padahal sebagian dari anak tersebut mengalami keterlambatan motorik kasar dan gangguan keseimbangan baik dalam tingkat yang ringan atau yang tidak ringan. Sebaiknya orangtua memperhatikan perkembangan motorik kasar, gangguan vestibularis dan gangguan sensoris pada anak yang sering menjadi pneyebab anak terlambat berjalan.
Demikian pembahasan saya, semoga dapat memberi manfaat bagi kita semua. Terima kasih.