Rabu, 01 Maret 2017

Rules of succes


Hai para pembaca.. saya pernah membaca mengenai aturan untuk menjadi sukses menurut Robert Kiyosaki,yaitu:
  1. Pengalaman membuatmu labih cerdas
Pengalaman adalah guru kita untuk menjadi lebih cerdas. Carilah pengalaman dengan sering berhadapan dengan calon mitra kita, semakin sering maka semakin banyak pengalaman kita.

  1. Semakin banyak kita memberi, semakin banyak kita menerima
Beramal sebagian dari rejeki yang anda peroleh agar lebih berkah dan menjadi amal baik. Niatkan usaha anda sebagai ibadah, rejeki anda akan dimudahkan.

  1. Rubah caramu berpikir
Ubah mindset negatif kita menjadi positif dan mindset positif menjadi motivasi kita. Tetap bergerak dan jangan banyak mengeluh.

  1. Fokus
Ikuti satu pelatihan hingga sukses dan kerjakan satu hal secara berulang-ulang hingga anda menjadi master di bidang tersebut. Mastering yourself.

  1. Kerja keras membawa kesempatan baru
Setiap kesulitan pasti ada solusinya,  karena kesulitan akan datang sesuai dengan kapasitas orang yang menerimanya.

  1. Ciptakan  bisnis dengan baik
Tidak ada bisnis yang buruk tapi kita yang belum menemukan cara yang baik untuk menjalankannya. Tidak ada bisnis yang sempurna, yang perlu anda lakukan adalah jalaini, perbaiki, modifikasi dan jalani lagi.

  1. Ketahui apa tujuanmu dalam bekerja keras
Apa dream, passion atau goal yang anda kejar dalam bisnis ini? Perubahan hidup? Kebebasan financial? Punya banyak waktu? Atau passive income? Otomatis semuanya adalah impian yang kita ingin kejar dan dapatkan. Niatkan ibadah anda agar semua bisa mudah kita peroleh.

  1. Jangan takut akan kekalahan
Dalam bisnis jatuh bangun adalah hal yang wajar sama halnya dengan bayi yang sedang belajar berdiri dan berjalan. Kegagalan sebenarnya adalah saat anda menyerah, takut gagal dan takut berbuat salah serta tidak belajar untuk memperbaiki kesalahan dan kegagalan tersebut.

  1. Tujuan untuk mendapatkan aset
Jika anda sudah sukses, investasikan income anda dalam bentuk aset. Makin banyak aset anda makin bagus karena aset bisa menjadi jaminan apabila kita suatu saat membutuhkan cash money atau bisa kita hibahkan untuk menjadi amal kita.

  1. Berhenti menyimpan uang, invetasikan itu
Jangan hanya menyimpan uang di bank untuk mengharapkan bunga, tapi putarlah uang anda dalam bisnis yang nyata.


Nah itu dia sedikit penjabaran yang saya ketahui.. semoga bermanfaat buat kita semua..

Rabu, 15 Februari 2017

Makna Pelukan

     

  “Berpelukan...”, istilah itu sering kita dengarkan dalam kehidupan sehari-hari, namun tahukah ayahbunda kenapa setiap orang harus berpelukan dan apa makna pelukan itu yang sebenarnya?.. Pelukan atau berpelukan merupakan salah satu perbuatan yang menunjukkan rasa sayang seseorang kepada orang lain. Pelukan dianggap sebagai magnet yang membuat hubungan jauh menjadi dekat dan rasa takut menjadi nyaman.
        Pelukan pada dasarnya sudah kita dapatkan dari usia dini. Bayi yang dipeluk ibunya atau orangtua yang menyayangi anak dengan memeluk sebanyak yang ia inginkan. Pelukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan namun tak banyak yang mengetahui efek dari pelukan yang diberikan.
       Tahukah ayahbunda, pada anak-anak, pelukan dapat meningkatkan kecerdasan otak. Dalam buku The Hug Therapy, Kathleen Keating mengungkapkan bahwa pelukan berdampak positif pada perkembangan tubuh dan IQ anak-anak. Bahkan, kini semakin berkembang terapi pelukan yang digunakan para pakar psikolog guna membangun sikap ananda menjadi lebih terbuka, kritis, dan mampu memecahkan solusi secara tepat.  Selain itu, pelukan berfungsi mengurangi racun dari zat derifat glutamate yang berbahaya di otak. Apabila ananda mengalami stres, zat derifat glutamate terpicu untuk keluar dan dapat berujung pada penyempitan otak sehingga mengakibatkan fungsi intelegensi, perilaku serta mental anak terganggu. Dengan pelukan, resiko gangguan mental dapat diminimalisir.
       Pelukan yang penuh kasih sayang dan menenangkan dapat memberikan energi baru, sehingga ananda bisa beraktivitas dengan percaya diri , kreatif dan memiliki respon yang baik bagi lingkungan anak sendiri. Pelukan dapat berdampak pada siapapun, baik muda maupun tua.
       Berdasarkan hasil penelitian psikiater dr.Karen Crewen yang dimuat dalam Psychosomatic Medicine Journal of Biobehavioral Medicine, berpelukan selama 20 detik dapat menurunkan hormon kartisol dan meningkatkan hormon oksitosin. Melalui pelukan yang sederhana, maka bisa menurunkan tekanan darah dan mengurangi stres. Hal ini juga didukung oleh para peneliti dari University of North Carolina, Amerika Serikat, yang merilis teori bahwa pelukan bisa menahan hormon kartisol yang memicu stress. Berpelukan dapat menurunkan tingkat stres dan mengurangi tingkat kecemasan yang dirasakan seseorang sehingga membuat setiap orang merasa lebih tenang. Pelukan dapat meningkatkan jumlah hormon oksitosin dan mengurangi tekanan darah. Ada penjelasan ilmiah dari peneliti mengenai hal tersebut yang tampaknya sangat ajaib yaitu setiap kali kita berpelukan, kandungan hormon oksitosin yang diproduksi tubuh dalam darah bertambah. Hormon oksitosin memberikan efek menenangkan pada tubuh sehingga dapat membantu mengatasi stres dan menurunkan reaktivitas otak dalam menghadapi ketegangan.
       Selain itu, sejumlah studi baru menunjukkan bahwa oksitosin membuat kita lebih simpatik, saling mendukung dan terbuka mengenai perasaan kita. Selain memberikan rasa tenang, hormon oksitosin juga membantu pada bagian otak yang bertanggung jawab untuk rasa nyeri sehingga rasa nyeri tidak terasa sakit. Menurut Profesor Matthew J. Herstenstein, Ph.D, pelukan perlu diberikan kepada orang yang sedang dalam kondisi tidak sehat, karena pelukan bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membuat orang merasa pulih. “Pengalaman emosional positif memeluk menimbulkan reaksi biokimia dan fisiologis,” ujar psikolog Dr.Jan Astrom, yang memimpin laporan penelitian dalam jurnal Comprehensive Psychology.
       Secara psikis, sebuah pelukan membantu seseorang untuk lebih positif. Sebuah pelukan membantu seseorang melihat bahwa ada orang lain yang hadir untuk dirinya dan bahwa ia tidak sendirian. Berdasarkan MindBody Green, berpelukan dapat memberikan kekuatan untuk membentuk posisi tubuh lebih baik, bernapas lebih dalam dan membuat suasana lebih santai. Selain itu, pelukan dapat memberikan dampak hubungan yang merilekskan baik untuk pikiran maupun untuk tubuh. Jika anak tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang hangat serta mendapat banyak pelukan dari orang-orang yang menyayangi anak maka secara otomatis pelukan akan mengalirkan sensasi emosi yang nyaman, tenang dan hangat dalam diri kita. 
        Pada dampak psikologis lain, pelukan adalah salah satu cara termudah untuk menunjukkan penghargaan dan pengakuan kepada orang lain. Ayahbunda tidak pernah tahu apa yang terjadi dalam kehidupan anak kita. Ketika pelukan yang tulus diberikan, tindakan ini memiliki potensi memberikan manfaat timbal balik yang sangat baik.
       Memeluk dapat meningkatkan dan memelihara hubungan antar manusia terutama hubungan antara orangtua dan anak. Pelukan meningkatkan kepercayaan diri ananda dan membuat ananda lebih bahagia. Karena begitu banyak manfaat pelukan bagi kesehatan fisik dan psikis, maka sebuah pelukan setiap hari untuk anak dan orang-orang yang kita kasihi tentu besar dampaknya bagi diri kita. Jadi..sudahkah ayahbunda memeluk ananda hari ini?.



Di Kutip dari Berbagai Sumber dan buku Sari, Melly P.(2012). The Miracle of Hug. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Senin, 30 Januari 2017

Cakupan Pembelajaran ABK



       Hai semua..kali ini saya ingin membahas mengenai pelaksanaan pembelajaran yang  dapat  diaplikasikan untuk anak berkebutuhan khusus.  Anak berkebutuhan  khusus itu sendiri adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi dan fisik. Yang termasuk anak berkebutuhan khusus antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, anak dengan gangguan perilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan. Karena karakteristik dan hambatan yang dimiliki, ABK memerlukan bantuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan braille dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Untuk pelaksanaan pembelajaran ABK yang pada umumnya mencakup:

1. Materi  Pembelajaran
Materi yang disajikan pada umumnya sama di setiap sekolah, hanya saja materi khusus untuk ABK lebih dipersempit mengikuti kemampuan anak berkebutuhan khusus, yang biasanya mereka memiliki perilaku yang berbeda-beda seperti bisa sangat aktif dalam pembelajaran dan bisa  menjadi  sangat pasif atau tidak memperhatikan pelajaran sama sekali.

2. Model Pembelajaran
Model  mempunyai arti acuan, format, ragam dari sseuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Model adalah tampilan grafis untuk menentukan prosedur kerja yang teratur dan sistematis namun di dalamnya juga mengandung pemikiran-pemikiran yang bersifat uraian dan didalamnya juga mengandung penjelasan-penjelasan. Dapat juga dikatakan, bahwa model adalah sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman atau acuan  dalam melakukan suatu kegiatan  (Harjanto,2005).
Model-model pembelajaran menurut Joyce dan BR. Weil, sebagaimana dikutip oleh Hidayat (2009) dapat  diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok besar yaitu behavior modification,sosial instruction, personalsource dan information processing (Hidayat,2009).
Selain itu, dijabarkan mengenai model pembelajaran seperti kontektual (konteks kehidupan sehari-hari),  kooperatif/Cooperative learning (menekankan kerja sama di antara peserta didik di kelas), inquiry learning (berbagai fenomena yang dipelajari) , paikem (pembelajaran aktif,kreatifdan menarik, menyenangkan).

3. Pendekatan pembelajaran
Roy Kellen (dalam Rusman, 2009) mengemukakan terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan  yang berpusat pada guru (teacher-centered approaches) dan pendekatan yang berpusat  pada peserta didik (student- centered approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sementara itu, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menurunkan strategi pembelajaran inquiry dan discovery serta pembelajaran induktif.

4. Strategi pembelajaran
Strategi  pendidikan diartikan sebagai a plan, method or series of activities designed to achieves a particular educational goal. Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran kaitannya dengan pembelajaran yang diarahkan, dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sanjaya,2011).
Strategi pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam 3 bagian yaitu exposition discovery learning (strategu penyampaian penemuan), group individual learning (strategi pembelajaran individual) dan method learning (strategi dengan menggunaakan metode) (Sanjaya,2011).

5.  Metode pembelajaran
Pada dasarnya metode dalam pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus sama halnya yang digunakan di sekolah-sekolah normal lainnya yaitu ceramah, demonstrasi, pemberian tugas dan metode-metode yang berpusat pada guru, serta lebih menekankan pada interaksi peserta didik. Intinya bagi guru disini dalam memilih metode harus disesuaikan dnegan kondisi peserta didik  yang ada supaya pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan kondusif, begitu juga dengan strategi yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan, kondisi peserta didik dan media yang tersedia.

6. Teknik pembelajaran
Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Misalnya cara yang harus dilakukan agar metode ceramah berjalan dengan efektif dan efesien, sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasu. Misalnya berceramah pada siang hari dengan jumlah peserta didik yang banyak tentu saja akan berbeda jika dilakukan di pagi hari dengan peserta didik yang terbatas.

7.       Model pembelajaran
Model pembelajaran adalah bingkai dari semya istilah yang digunakan tersebut, yaitu pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran.
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di dalam kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi peserta didik dengan pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, melatari metode pembelajaran. Metode pembelajaran adalah langkah-langkah yang digukan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran, atau merupakan jabaran dari pendekatan. Sedangkan teknik pembelajaran adalah turunan dari metode untuk mengaplikasikan metode pembelajaran secara langsung, aplikatif dan nyata.

8. Media pembelajaran
Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media adalah prinsip pembelajaran anak berkebutuhan khusus yaitu anak berkebutuhan khusus memiliki karakteristik dan kebutuhan belajar individual, anak berkebutuhan khusus memiliki keterbatasan perilaku  adaptif, anak berkebutuhan khusus memiliki potensi diri meskipun terbatas, tetapi dapat dikembangkan melalui belajar, anak berkebutuhan khusus dalam belajar berdasar pada prinsip totalitas, kesederhanaan, kekonkritan dan berulang-ulang, anak berkebutuhan khusus mutlak memerlukan media belajar seperti media audio bagi anak yang kurang pendengaran.

9. Evaluasi
Dalam kegiatan evaluasi, terdapat suatu alat untuk mengukur keadaan suatu objek yang gunanya dapat mempermudah seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien. Penilaian hasil belajar juga sudah berdasarkan kaidah umum dalam evaluasi pembelajadan untuk kelas inklusi. Kaidah tersebut mencakupi beberapa pengertian dasar penilaian, prinsip dasar penialian, teknik, instrumen, prosedur dan mekanisme penialian, serta perbedaan kewenangan penilaian hasil belajar oleh pendidik, sekolah dan pemerintah.
Evaluasi pembelajaran menggunakan tes dan bukan tes (non tes), untuk tesnya ada ulangan pada saat-saat tertentu jika memungkinkan. Berkaitan dengan soalnya sesuai dengan materi yang telah diberikan, bentuk soal seperti pilihan ganda juga bentuk soal dengan uraian. Selanjutnya untuk non tesnya nilai dari perkembangan berkaitan dengan aktivitas peserta didik di kelas.

Demikian sedikit pembahasan dari saya, semoga bermanfaat.

Daftar pustaka:
Rusman (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Harjanto (2005). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Reneka Cipta.
Hidayat (2005). Jurnal el-Hikmah Fakultas UIN Malang.

Kamis, 12 Januari 2017

Quotes


Hai semua.... saya mau merangkum sedikit kata-kata setelah saya membaca dan mengikuti beberapa kegiatan, yaitu:

·         Saat kita sudah memahami tujuan dari semua kehidupan, disitulah akhirnya bisa disebut sebagai pembelajaran.
·         Kesan pertama menentukan semua proses pembelajaran.
·         Kepekaan menentukan materi pembelajaran kehidupan.
·         Seribu kali lebih baik bagi kita memiliki kepekaan tanpa pendidikan daripada berpendidikan tetapi tidak peka.
·         Bertukar pendapat adalah cara praktis dalam belajar.
·         Ilmu itu didapat dari lidah yang gemar bertanya dan akal yang suka berpikir.
·         Pendidikan tetaplah pendidikan. Kita harus belajar apapun. Kemudian memutuskan mana yang akan kita ikuti. Karena pendidikan bukanlah persoalan hitam atau putih. Pendidikan adalah manusia itu sendiri.
·         Ceritakan kepadaku, maka aku akan lupa. Ajarkan aku, mungkin aku bisa mengingatnya. Ajak dan libatkanlah aku, maka aku akan belajar.
·         Bagian terbesar dari pendidikan adalah apa yang kita dengar, kita lihat dan kita rasakan serta kita alami setiap saat.
·         Engkau berpikir tentang dirimu sebagai seonggok materi semata, padahal dalam dirimu tersimpan kekuatan tak terbatas.
·         Bukan tentang tugas selesai atau tidak, tetapi bagaimana kita bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan dari tugas yang kita selesaikan.      

Terima kasih

Selasa, 10 Januari 2017

Multiple Intelligences

       


ai semua... Kali ini saya ingin membahas mengenai multiple intelligence. Tahukah anda jika setiap orang memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda. Intelligences is ability to resolve genuine problems or difficulties that he or she encounters and The potential for finding or creating problems. IQ dapat berubah dan berkembang tergantung oleh pengalaman dan lingkungan. Semakin banyak cabang otak, maka semakin tinggi tingkat kecerdasan seseorang. Selain itu, adanya kebiasaan belajar setiap orang dapat meningkatkan kecerdasan seseorang.
       Multiple intelligences terbagi menjadi:
1.      Kecerdasan Linguistik
       Keterampilan Kerja yang dapat ditunjukkan seperti berbicara, memberitahu, menginformasikan, memberikan perintah, menulis, mengungkapkan dengan kata-kata, berbicara bahasa asing, menafsirkan, menerjemahkan, mengajar, berceramah, berdiskusi, berdebat, meneliti, mendengarkan (kata-kata), menyalin, mengoreksi, menyunting, mengolah kata, mengarsipkan, melaporkan. Strategi pembelajarannya dengan cara bercerita, menulis, publikasi, debat. Contoh Profesi: pustakawan, pengarsip, kurator, editor, penerjemah, ahli patologi bicara, penulis, penyiar radio/TV, jurnalis, asisten legal, pengacara, sekretaris, pengetik, korektor, guru bahasa Inggris.
2.      Kecerdasan Logis-Matematis
       Keterampilan yang dapat ditunjukkan seperti merancang keuangan, menyusun anggaran, membuat hipotesis, membuat estimasi, menghitung, mengkalkulasi, menggunakan statistik, mengaudit, menganalisa, mengelompokkan, mengurutkan. Strategi pembelajarannya dengan cara melakukan kalkulasi dan kuantifikasi, Klasifikasi dan kategorisasi, Membuat analogi, mengusulkan kemungkinan solusi masalah, mencari gagasan utama bacaan. Contoh Profesi: auditor, akuntan, agen pembeli, petugas asuransi, ahli matematika, ilmuwan, ahli statistik, juru taksir, analis komputer, ekonom, teknisi, petugas pembukuan, guru ilmu alam
3.      Kecerdasan Spasial
       Keterampilan Kerja yang dapat ditunjukkan seperti menggambar, melukis, memvisualisasikan, membuat presentasi visual, merancang, membayangkan, menemukan, mengilustrasikan, mewarnai, membuat draft, membuat grafik, membuat peta, memotret, menghias, membuat film. Strategi pembelajarannya dengan cara melakukan visualisasi (memejamkan mata dan membayangkan apa saja yang baru mereka baca), Penggunaan warna , Metafora (menceritakan sesuatu menggunakan gambar), Sketsa gagasan (gambar sketsa spt mind map), symbol grafis  (tulisan dan gambar). Contoh Profesi: insinyur, petugas survey, arsitek, ahli tata letak kota, seniman grafis, desainer interior, fotografer, guru kesenian, penemu, pembuat peta, pilot, seniman rupa, pematung
4.      Kecerdasan Musical
       Keterampilan Kerja yang dapat ditunjukkan seperti bernyanyi, memainkan alat musik, menggubah lagu, menyusun aransemen, mendengarkan, membedakan (nada), menyetel (nada), mengorkestrasikan, menganalisa dan mengkritisi (aliran-aliran musik). Strategi pembelajarannya dengan cara membuat lagu tentang materi pelajaran Musik. Keterampilan Kerja: bernyanyi, memainkan alat musik, menggubah lagu, menyusun aransemen, mendengarkan, membedakan (nada), menyetel (nada), mengorkestrasikan, menganalisa dan mengkritisi (aliran-aliran musik).
5.      Bodily-Kinesthetic
       Keterampilan Kerja yang dapat ditunjukkan seperti menyusun, menyeimbangkan, mengangkat, membawa, berjalan, berlari, membuat prakarya, memperagakan (busana), menari, berolahraga,, berwisata. Strategi pembelajarannya dengan cara Respons tubuh , Bermain peran ,Permainan Tebak kata menggunakan gerakan ,Hands on thinking. Contoh Profesi: terapis fisik, pegawai di tempat rekreasi, penari, aktor, model, petani, montir, tukang kayu, pengrajin, guru olahraga, pegawai pabrik, penata tari, atlet profesional, jagawana, ahli permata.
6.      Kecerdasan Interpersonal
       Keterampilan yang dapat ditunjukkan seperti berkomunikasi, berempati, membimbing, menilai orang, membujuk, memotivasi, menjual, menginspirasikan, menyemangati, mengawasi, berunding, bekerja sama, mengkonfrontasi, mewawancara. Strategi pembelajarannya dengan cara melakukan sharing dengan teman sekelas, Kerja kelompok kolaboratif dan kooperatif, Simulasi. Contoh Profesi: direktur, manajer, kepala sekolah, pegawai personalia, arbiter, sosiolog, antropolog, konselor, psikolog, perawat, pegawai public relation, pramuniaga, agen wisata, direktur sosial
7.      Intrapersonal
       Keterampilan Kerja yang dapat ditunjukkan seperti bekerja sendiri, mempromosikan diri, menetapkan tujuan, berinsiatif, merencanakan, berinstrospeksi, memahami diri. Individu yang sukses biasanya berasal dari individu yang memiliki kecerdasan intrapersonal, karena ia mengetahui kapan ia harus bangkit dan menyemangati diri sendiri. Strategi pembelajarannya dengan cara Refleksi satu menit, Menceritakan pengalaman pribadi yg berhubungan dengan materi pelajaran, Momentum mengekspresikan perasaan , Merumuskan tujuan, menceritakan diri dengan menggambar, aktivitas yang ditambah dan ada yang dikurangi, merenung dan refleksi sejenak, menemukan diri sendiri. Contoh Profesi: psikolog, pemuka agama, guru psikologi, terapis, konselor, teolog, perencana program, pengusaha
8.      Naturalis
Strategi pembelajarannya dengan cara Jalan-jalan di alam terbuka, Penggunaan tanaman dan hewan sebagai media, Ekostudi.

PENILAIAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES:
      Penilaian autentik dapat menguji pemahaman seseorang tentang pelajaran secara lebih menyeluruh dibandingkan menggunakan tes pilihan ganda atau isian
      Dokumentasikan hasil kerja berupa: catatan tertulis, contoh has karya, rekaman video, jurnal siswa, menggunakan tes standar dengan aturan yang longgar, missal siswa dibolehkan menjawab dengan menggunakan gambar, music, atau cara lain.


Demikian pemaparan dari saya, semoga bermanfaat..