Selasa, 15 April 2014

Kejujuran dalam penelitian ilmiah




Hai semua.. ternyata dalam penelitian sikap jujur sangat dipentingkan karena seorang sainstis harus selalu menerima kenyataan dari hasil penelitiannya dan tidak mengada-ada serta tidak boleh mengubah data hasil penelitiannya. Peneliti harus jujur dalam mengambil dan mengolah data penelitian. Tidak boleh ada pemalsuan (manipulasi) meskipun hasilnya tidak sesuai dengan keinginannya. Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan metode dan prosedur penelitian, serta publikasi hasil. Jujur pada kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan. Hargai rekan peneliti, jangan mengklaim pekerjaan yang bukan pekerjaan peneliti.
Kejujuran sangat penting karena hal ini yang menunjang keberhasilan penelitian dan bentuk tanggung jawab sosial serta moral peneliti. Ketika peneliti melakukan pelanggaran terhadap etika ini, sanksi yang dikenakan disesuaikan dengan bentuk pelanggaran. Namun pelanggaran yang terjadi biasanya berupa plagiarisme ataupun penipuan saintifik oleh akademisi yang berakibat pada pencopotan gelar, penarikan artikel ilmiah, dan bahkan pencabutan hak-hak akademisi lainnya.
 Ada beberapa hal yang diatur berkaitan dengan peneliti, yaitu tentang hal yang tidak boleh dilakukan oleh peneliti atau rambu yang diperlukan, seperti:
a)     Misconduct, seoarang peneliti tidak boleh melakukan penipuan dalam menjalankan proses penelitian. Disini kita membicarakan mengenai tahapan yang harus dilalui oleh seorang peneliti. Misalnya, karena sudah deadline anda meninggalkan satu tahapan penting yaitu penarikan sampel probabilitas dan dilaporan telah melakukan penarikan sampel probabilitas. Kejadian inilah yang dikatakan melanggar etika penelitian.
b)     Research fraud, yaitu pemalsuan data. Misalnya karena sudah deadline peneliti hanya menyebar 25 kuesioner yang seharusnya 100 kuesioner, dan yang lainnya akan diisi sendiri dengan melihat pola dari 25 kuesioner yang sudah ada, ini disebut pelanggaran etika penelitian.
c)     Plagiarism, yaitu memalsukan hasil penelitian. Misalnya, peneliti mencari penelitian sejenis dan mengakui bahwa itu adalah hasil penelitiannya.

Sekian dan Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda