Hai semua.. Saya ingin
membahas mengenai gangguan jiwa. Kita semua pasti sering mendengar
tentang banyaknya kasus mengenai kejiwaan seperti seorang anak diduga
membunuh ibunya dengan memutilasi tubuh ibunya di Jakarta. Seorang
narapidana bunuh diri di rumah tahanan Cipinang, diduga karena beban
psikologis yang berat yang harus dia terima. Seorang wanita setengah
baya stres karena harus menunggui ayahnya yang sedang sakit berat
berbulan-bulan. Seorang remaja harus mengalami gangguan mental karena
diputuskan oleh pacarnya. Gangguan jiwa ada di mana-mana dan bisa
mengenai siapa saja tanpa memandang latar belakang dan status ekonomi
serta pendidikannya. Gangguan jiwa terjadi melalui suatu proses yang
terjadi beberapa waktu sebelumnya, bisa cepat, bisa juga lebih
lambat. Apabila dideteksi dengan lebih cepat maka gangguan jiwa akan
lebih mudah diterapi, diobati sehingga yang bersangkutan dapat pulih
dan produktif kembali. Penyebab seseorang bisa menderita gangguan
jiwa bermacam-macam atau disebut multifaktorial, yaitu :
Faktor
genetik, keturunan
Kondisi
ibu selama dia mengandung, bila ada gangguan mental, emosional, atau
fisik maka akan mempengaruhi saraf otak janin yang dikandungnya
Proses
persalinan, bila ada komplikasi maka meningkatkan risiko
Penyakit
fisik seperti panas tinggi, kejang, atau penyakit berat lainnya mulai
dari lahir sampai usia sekarang
Riwayat
jatuh, terbentur kepala, kena pukul atau kecelakaan
Penggunaan
Narkoba/Napza seperti : alkohol, ganja (cannabis). Shabu-shabu,
Extasy, obat penenang, heroin (putaw), dll
Riwayat
trauma, beban psikologis yang berat, masalah yang sulit diselesaikan,
konflik, keinginan yang tidak tercapai, kemarahan yang terpendam,
kesedihan yang mendalam, kehilangan, kekecewaan, dll
Semuanya itu membuat
keseimbangan zat kimia di otak (neurotransmiter) menjadi berubah dan
tidak stabil dan inilah yang memunculkan adanya perubahan pada : cara
berpikir, perasaan, sikap, dan perilaku.
Seseorang dapat
dikategorikan sebagai sehat mental apabila: mudah beradaptasi,
memiliki daya juang yang besar, memiliki manajemen stress yang baik,
suka menolong, mampu intropeksi diri, dapat memberi solusi baik,
asertif dan dapat memberi kasih sayang.
Berikut ini beberapa
gangguan jiwa yang sering terjadi dan memerlukan perhatian khusus :
1. Demensia :
kepikunan pada orang tua, ditandai dengan hilangnya daya ingat
(memori), perubahan kepribadian, perubahan perilaku menjadi mudah
marah, mudah sedih, perilaku tidak wajar seperti bicara dan tertawa
sendiri, keluyuran, sulit belajar hal-hal yang baru.
2. Psikotik/skizofrenia :
gangguan penilaian realitas ditandai dengan adanya halusinasi seperti
mendengar suara-suara bisikan, melihat bayangan-bayangan, merasa di
badan seperti ada yang menyentuh/meraba, seperti mencium bau-bauan
yang tidak ada sumbernya, pembicaraan tidak nyambung, adanya waham
yaitu keyakinan yang salah, seperti merasa dibicarakan orang lain,
seperti merasa ada yang ingin berbuat tidak baik, merasa sebagai
orang yang berbeda, seringkali disertai dengan perilaku agresif yang
berbahaya seperti marah, merusak, dan melukai orang lain.
3. Depresi :
perasaan sedih yang mendalam disertai dengan hilangnya semangat dan
motivasi, badan jadi mudah lelah/tidak bertenaga, perubahan pada pola
tidur dan pola makan, sulit konsentrasi/tidak fokus, dan ada
keinginan untuk bunuh diri
4. Cemas/ansietas :
rasa cemas/khawatir/panik mendominasi gangguan ini, disertai dengan
adanya perubahan pada tubuh seperti nafas cepat dan pendek, jantung
berdebar, keringat dingin, nyeri/tidak nyaman di perut, pusing,
pandangan kabur
5. Bipolar :
Ini adalah gangguan mood/perasaan, orang yang mengalaminya mengalami
perubahan mood dari senang ke sedih yang berlebihan, saat senang
merasa memiliki banyak energi, tidak tidur-tidur, mengerjakan banyak
hal, ada perilaku berisiko, hasrat seksual meningkat, belanja
berlebihan, membagikan barang tidak wajar, bicara cepat dan loncat
dari satu topik lainnya. Pada lain kesempatan muncul gangguan depresi
seperti gejala di no.3.
6. Gangguan
kepribadian :
Suatu gangguan yang sudah mendalam ditandai dengan kepribadian yang
tidak fleksibel dan kaku sehingga tidak bisa beradaptasi dengan baik
dengan lingkungan. GK paranoid (gampang curiga), GK skizoid
(dingin,tdk senang bersosialisasi), GK skizotipal (eksentrik,perilaku
aneh), GK histrionik (ekspresif, ingin jadi pusat perhatian), GK
narsisistik (ingin selalu diutamakan dan jadi nomor satu), GK ambang
(emosi tidak stabil, mudah meledak-ledak), GK antisosial (tidak
memperdulikan perasaan orang lain dan norma yang berlaku, banyak
melanggar aturan), GK cemas menghindar (selalu menghindari berbagai
tugas dan enggan mengambil suatu tanggung jawab), GK dependen (selalu
bergantung pada orang lain dalam mengambil keputusan).
Hal yang harus segera
dilakukan adalah melapor pada kader kesehatan, melapor pada fasilitas
pelayanan kesehatan, memberikan info ke keluarga untuk membawa
penderita ke fasilitas yankes(puskesmas atau RS) disertai jamkes,
mendukung penderita untuk minum obat secara teratur.
Gangguan jiwa membuat
seseorang menjadi terganggu fungsi dan produktivitasnya dan ini bisa
mengganggu juga keluarga dan masyarakat. Dengan melakukan deteksi
dini dan penanganan yang baik maka gangguan jiwa dapat cepat
dipulihkan dan tidak mejadi makin berat. Deteksi dini gangguan jiwa
dapat dilakukan di puskesmas, rumah sakit, psikiater, psikolog,
perawat jiwa dan di rumah sakit jiwa. Pemeriksaan yang dilakukan
adalah wawancara, pemeriksaan lab dan radiologi (bila diperlukan),
tes kesehatan mental dan tes psikologis lainnya. Setelah diagnosis
ditegakkan maka terapi akan segera dimulai dan kesembuhan akan cepat
diraih. Pengobatan untuk gangguan jiwa berlangsung lama dan
dibutuhkan konsultasi yang rutin.
Dengan melakukan deteksi
dini dan pemeriksaan maka gangguan jiwa yang berat dapat dihindari
sehingga bahaya juga bisa dicegah.
Sekian dan Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda