Hai
Semua..Kali ini saya ingin memberikan contoh mengenai pembuatan modul
terapi psikologi, yaitu:
MODUL
TERAPI
SEFT PADA PENDERITA EPISODE
DEPRESIF SEDANG DENGAN GEJALA SOMATIK
- Pendahuluan
Seseorang
dikatakan depresi apabila aktifitas fisiknya menurun, berpikir sangat
lamban dan diikuti oleh perubahan suasana hati. Sesorang yang
mengalami depresi memiliki pemikiran yang negatif terhadap dirinya
sendiri, terhadap masa depan, dan ingatan mereka menjadi lemah, serta
kesulitan dalam mengambil keputusan.
Depresi
adalah suatu bentuk gangguan suasana hati yang mempengaruhi
kepribadian seseorang. Depresi juga merupakan perasaan sinonim dengan
perasaan sedih, murung, kesal, tidak bahagia dan menderita. Individu
umumnya menggunakan istilah depresi untuk merujuk pada keadaan atau
suasana yang melibatkan kesedihan, rasa kesal, tidak mempunyai harga
diri dan tidak bertenaga. Individu yang menderita depresi aktifitas
fisiknya menurun, berpikir sangat lambat, kepercayaan diri menurun,
semangat dan minat hilang, kelelahan yang sangat, insomnia, atau
gangguan fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, rasa sesak
didada, hingga keinginan untuk bunuh diri.
Salah
satu gejala depresi adalah pikiran dan gerakan motorik yang serba
lamban (retardasi psikomotor), fungsi kognitif (aktifitas mental
emosional untuk belajar, mengingat, merencanakan, mencipta, dan
sebagainya) terganggu. Jadi depresi mencakup dua hal kesadaran yaitu
menurunnya aktifitas dan perubahan suasana hati. Perubahan perilaku
orang yang depresi berbeda - beda dari yang ringan sampai pada
kesulitan - kesulitan yang mendalam disertai dengan tangisan,
ekspresi kesedihan, tubuh lunglai dan gaya gerak lambat. Salah satu
terapi yang dapat menurunkan depresi adalah dengan melakukan terapi
SEFT.
SEFT
bisa mengatasi berbagai permasalahan emosi pada manusia diantaranya:
phobia (ketakutan berlebihan), trauma, depresi, gugup pada suatu hal,
tidak percaya diri, latah, kesulitan konsentrasi belajar, mudah
marah, kecemasan, dan stres (Bakara,
Ibrahim, Sriati, 2013).
- Pengertian
Gangguan
energi tubuh berpengaruh besar dalam menimbulkan gangguan emosi.
Intervensi pada sistem energi tubuh dapat mengubah kondisi kimiawi
otak yang selanjutnya akan mengubah kondisi emosi manusia. Tangan
manusia mengandung energi electromagnetic,
setiap sel dan organ dalam tubuh juga memiliki energi elektrik.
Energi elektrik juga mengalir dalam system saraf kita. Medan energi
elektrik melingkupi organ tubuh maupun seluruh tubuh manusia. Jika
aliran energi ini terhambat atau kacau, maka timbullah gangguan emosi
dan penyakit fisik (Zainuddin, 2006).
Zainuddin
dalam Mariyati & Habibah (2011) menyatakan bahwa terapi SEFT
adalah terapi dengan menggunakan gerakan sederhana yang dilakukan
untuk membantu menyelesaikan permasalahan sakit fisik maupun psikis,
meningkatkan kinerja dan prestasi, meraih kedamaian dan kebahagian
hidup. Terapi ini menggunakan gabungan dari sistem energi psikologi
dan spiritual (spiritual space) yang menghubungkan manusia dengan
tuhannya. Hal ini dikarenakan doa dan zikir mengandung unsur
spiritual yang dapat membangkitkan harapan (hope), rasa percaya diri
(self confidence) pada seseorang, yang pada gilirannya kekebalan
(imunitas) meningkat sehingga mempercepat problem fisik maupun psikis
(Hawari dalam Mariyati & Habibah, 2011).
Spiritual
Emotion Freedom Technique (SEFT)
merupakan sebuah bentuk penyembuhan dengan distraksi secara
nonfarmakologis untuk mengobati atau mengurangi berbagai macam
keluhan baik fisik dan psikologis (Zainudin, 2010). SEFT adalah
sebuah metode terapi yang bertujuan menghilangkan atau membuang
energi negatif dalam tubuh, sehingga seseorang akan menjadi sehat
fisik dan psikis. Feinstein & Gallo (Zainudin, 2010), mamberikan
penjelasan bahwa “ketidakseimbangan kimia” dalam tubuh berperan
dalam menimbulkan berbagai gangguan emosi seperti depresi, stres dan
cemas. Hal ini menyebabkan psikiater memberikan obat anti depresan
untuk penderita depresi dan para pecandu narkoba mengonsumsi ekstasi
untuk menimbulkan rasa bahagia. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa
gangguan “energi tubuh” ternyata juga berpengaruh besar
menimbulkan gangguan emosi. Intervensi pada sistem energi tubuh dapat
mengubah “kondisi kimiawi otak” yang selanjutnya akan mengubah
kondisi emosi seseorang. Teori Einsten (Zainudin, 2010) mengatakan
bahwa setiap atom dalam tiap benda mengandung energi. Tangan manusia
mengandung “energi elektromagnetik”, setiap sel dan organ dalam
tubuh memiliki energi elektrik. Energi elektrik juga mengalir dalam
sistem saraf. Dalam pengobatan kedokteran timur, energi
elektromagnetis ini disebut dengan “chi”, dan energi ini
dinyatakan dalam tubuh sebagai polaritas positif (disebut “yang”)
dan negatif (disebut “yin”).
Energi
“chi” ini sangat penting perannya dalam kesehatan, mengalir di
sepanjang 12 jalur energi yang disebut “energi meridian”. Jika
aliran energi ini terhambat atau kacau, maka timbullah gangguan emosi
atau penyakit fisik. Dalam ilmu akupuntur dan akupresur, titik-titik
di sepanjang 12 alur utama tersebut berperan penting untuk
penyembuhan pasien. Hampir segala macam penyakit dapat diobati dengan
merangsang kombinasi dari titik-titik akupuntur yang berjumlah 361
titik. SEFT menyederhanakan 361 titik tersebut menjadi 18 titik utama
yang mewakili 12 jalur utama energi meridian.
Walaupun
metode ini masih bisa dikatakan sebagai metode baru, namun bagi
praktisi SEFT, teknik ini merupakan sebuah metode paling efektif
untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, karena SEFT merupakan
gabungan dari 14 metode terapi diantaranya hypnotherapy,
acupressure,
dipadu dengan unsur doa (Zainudin, 2010). SEFT dikembangkan oleh
Zainudin pada tahun 2005. Pada awalnya metode ini dikembangkan dari
metode Emotional Freedom Technique
(EFT) yang ditemukan oleh Gary Craid digabung dengan metode Thought
Field Therapy (TFT) dari Roger
Callahan.
Adapun
keunggulan terapi ini yaitu: (1) metodenya mudah dan sederhana,
sehingga orang awam pun dapat menerapkannya; (2) bisa diterapkan
untuk diri sendiri, sehingga dapat menyembuhkan diri sendiri saat
mengalami gangguan kesehatan; (3) meningkatkan motivasi, karena
sebagian kegagalan yang dialami seseorang dalam berbagai hal,
seringkali disebabkan oleh masalah psikis yang ada dalam dirinya,
sehingga muncul perasaan kurang percaya diri atau mengalami gangguan
pengendalian emosi, dan hal ini yang dapat menyebabkan gangguan dalam
sistem tubuh. Jika tubuh sudah didominasi oleh energi negatif, dan
dibiarkan saja, maka akan timbul gangguan kesehatan fisik maupun
psikis, sehingga diperlukan suatu tindakan agar seseorang dapat
mengatasi permasalahannya tersebut, dengan demikian seseorang akan
berpikir jauh lebih baik dan akan timbul dampak positif terhadap
keputusan yang diambil; (3) adanya unsur hipnoterapi yang bermanfaat
untuk menyugesti dirinya sendiri dengan tujuan membangkitkan
motivasi, karena dengan motivasi maka kualitas hidup seseorang akan
meningkat; (4) yang membuat terapi ini efektif adalah do’a, tanpa
adanya campur tangan Tuhan, maka segala sesuatu tidak akan berjalan
sesuai kehendak, dan campur tangan Tuhan itu bisa terjadi dari do’a
yang dipanjatkan (Zainudin, 2010).
Ada
2 langkah dalam melakukan SEFT (Zainudin, 2010) yaitu; (1) versi
lengkap, (2) versi ringkas (short- cut).
Keduanya terdiri dari 3 langkah yaitu, the
set-up, the
tune-in, dan the
tapping. Perbedaannya terletak pada
langkah ketiga (the tapping). Pada
versi singkat, langkah ketiga dilakukan hanya pada 9 titik, sedangkan
versi lengkap the tapping
dilakukan pada 18 titik.
Pada
modul SEFT ini sudah pernah digunakan pada remaja
residen napza dan menunjukkan perubahan pada perilakunya. Keseluruhan
tahapan dalam SEFT tidak terlepas dari aspek-aspek psikoreligiusitas,
karena pada dasarnya manusia ada di alam ini karena kehendak dari
Tuhan Yang Maha Kuasa, dan segala sesuatu yang terjadi pada diri
manusia juga tidak akan lepas dari campur tangan Tuhan. Hal ini
menunjukkan begitu lemahnya manusia, jika tidak ada campur tangan
dari Tuhan YME.
- Tujuan Intervensi
- Membantu klien dalam mencapai produktifitas dalam berperilaku.
- Membantu klien mengendalikan pikiran dan emosi agar tidak mudah terganggu oleh keadaan negatif.
- Membantu klien lebih ikhlas dalam kehidupannya.
- Membantu klien menyelesaikan permasalahan sakit fisik maupun psikis
- Membentu klien meningkatkan kinerja dan prestasi
- Membantu klien meraih kedamaian dan kebahagian hidup.
- Membentu klien untuk membangkitkan harapan, rasa percaya diri dan kekebalan tubuhnya meningkat sehingga mempercepat dalam menyelesaikan problem fisik maupun psikis.
- Rancangan intervensi
Tabel
Rancangan Intervensi
-
TritmenTujuanTarget perilakuRancangan pertemuanTerapi SEFT
- Membantu klien dalam mencapai produktifitas dalam berperilaku.
- Membantu klien mengendalikan pikiran dan emosi agar tidak mudah terganggu oleh keadaan negatif
- Membantu klien menyelesaikan permasalahan sakit fisik maupun psikis
- Membentuk klien meningkatkan kinerja dan prestasi
- Membantu klien meraih kedamaian dan kebahagian hidup.
- Membantu klien untuk membangkitkan harapan, rasa percaya diri dan kekebalan tubuhnya meningkat sehingga mempercepat dalam menyelesaikan problem fisik maupun psikis.
- Klien dapat lebih ikhlas menerima keadaannya saat ini.
- Klien dapat mengendalikan pikiran dan emosinya dengan baik
- Klien dapat berpikir lebih tenang dalam menjalani hari-harinya dan lebih produktif
- Klien dapat mengurangi keluhan fisik dan psikisnya
- Klien dapat lebih damai dan bahagia dalam hidup.
- Klien menjadi lebih percaya diri dan memiliki harapan baik akan masa depannya.
4 kali pertemuan
- Tata ruang
- Sebuah ruangan dengan ventilasi udara dan cahaya yang cukup
- Satu set kursi tamu
- Tempat kegiatan untuk berinteraksi dengan orang lain
- Media
Meja
dan kursi
- Materi
Dalam
Terapi SEFT, terapis membantu klien untuk memanfaatkan sistem energi
tubuhnya dalam memperbaiki kondisi pikiran, emosi dan perilaku. Klien
melakukan gerakan dengan mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada
titik-titik tertentu di tubuhnya sambil memusatkan pikirannya ke
tempat rasa sakit atau kejadian negatif. Diharapkan dengan melakukan
ketukan beberapa kali akan berdampak pada ternetralisirnya gangguan
emosi atau rasa sakit yang klien rasakan dan aliran energi tubuh
berjalan dengan normal serta seimbang kembali.
- Prosedur
- Intake raport
Terapis
membuka sesi pertemuan dengan membangun rapport yang baik dengan
klien dengan cara melakukan pembincaraan ringan seputar kabar klien
dan kesibukan klien selama beberapa hari terakhir agar klien merasa
nyaman.
- Terapis memberikan informasi
Terapis
melanjutkan dengan memberikan informasi mengenai keadaan psikis yang
terganggu menyebabkan timbulnya gangguan fisik. Sebaliknya, keadaan
fisik juga mempengaruhi keadaan psikis. Selain itu, keadaan emosi
dapat memunculkan perilaku negatif.Penyebab segala macam emosi
negatif disebabkan oleh terganggunya sistem energy tubuh. Gangguan
energi tubuh berpengaruh besar dalam menimbulkan gangguan emosi.
Intervensi pada sistem energi tubuh dapat mengubah kondisi kimiawi
otak yang selanjutnya akan mengubah kondisi emosi manusia. SEFT
langsung berurusan dengan gangguan sistem energy tubuh untuk
menghilangkan emosi negatif. Dengan menselaraskan kembali sistem
energy tubuh, maka emosi negatif yang dirasakan akan hilang dengan
sendirinya.
3).
The set-up
Bertujuan
untuk memastikan agar aliran energi tubuh kita terarahkan dengan
tepat. Langkah ini dilakukan untuk menetralisir psychological
reversal atau perlawanan psikologis (biasanya berupa pikiran negatif
spontan atau keyakinan bawah sadar negatif). Sambil menggosok the
sore point atau tapping the karate chop, ulangi 3 kali doa berikut
ini dengan khusyu’, ikhlas dan pasrah pada sang maha kuasa: “yaa
allah, meskipun saya......, saya iklas, saya pasrah”.
- The Tune-in
Pada
proses inilah (tune-in yang dibarengi tapping) kita menetralkisir
emosi negatif atau rasa sakit fisik. Untuk masalah emosi, tune-in
dengan cara memikirkan sesuatu atau peristiwa spesifik tertenti yang
dapat membangkitkan emosi negatif yang ingin kita hilangkan. Ketika
terjadi reaksi negatif (marah, sedih, takut, dsb) hati dan mulut kita
mengatakan “ya allah...saya ikhlas...saya pasrah..”. Bayangkan
kejadian spesifik yang membangkitkan emosi negatif anda, atau rasakan
sakit anda, pusatkan pikiran anda ke tempat rasa sakit atau kejadian
negatif tersebut. Lalu dengan sepenuh hati, katakan, “Yaa
allah...saya ikhlas, saya pasrah...”
- The Tapping
Tapping
adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik
tertentu di tubuh kita sambil terus tune-in. Titik-titik ini adalah
titik-titik kunci dari “The Major Energy Meridians”, yang tidak
kita ketuk beberapa kali akan berdampak pada ternetralisirnya
gangguan emosi atau rasa sakit yang kita rasakan. Karena aliran
energi tubuh berjalan dengan normal dan seimbang kembali. Sambil
terus tune-in, lakukan tapping pada 18 titik energi tubuh. Di titik
terakhir (Gamut Spot), lakukan the 9 Gamut Procedure. Lalu kembali
pada titik pertama hingga titik ke-17 (karate Chop). Dan akhiri
dengan tarik nafas panjang, hembuskan dan ucapkan rasa syukur.
Berikut
ini adalah titik-titik tersebut:
- Tititk di bagaian atas kepala
- Tititk di permulaan alis mata
- Tititk diatas tulang disamping mata
- Tititk 2 cm di bawah kelopak mata
- Titik tepat di bawah hidung
- Tititk diantara dagu dan di bawah bibir
- Titik di ujung tempat bertemunay tulang dada, tulang leher dan tunga rusuk pertama
- Titik di bawah ketiak
- Tititk 2,5cm di bawah puting susu (pria) atau berbatasan antara tulang dada dan bagian bawah payudara (wanita)
- Tititk-titik di bagian tangan
- Penutup
Terapis
menutup sesi pertemuan dengan tetap menjaga raport yang baik dengan
klien
- Metode
- Ceramah dan praktek
- Waktu :
- ± 60 menit
- Pelaksanaan
Pertemuan
ke-1
-
Hari/TanggalWaktuUraian KegiatanTarget subyekKamis, 12 Desember 20135 menitIntake RaportKlien
20 menitInformasiKlien
10 menitThe set-upKlien
10 menitThe Tune-in
Klien
10 menitThe TappingKlien
5 menitPenutup
Tujuan:
- Membantu klien dalam mengendalikan kemarahannya dan tidak melampiaskan kemarahan pada orang lain.
- Membantu klien mengatasi rasa lelah, mudah pusing dan sulit tidur
- Membantu klien untuk lebih ikhlas akan keadaannya saat ini sehingga ada keinginan untuk meninggalkan anak.
- Membantu Klien menjadi lebih produktif karena merasa kurang mampu melakukan pekerjaan.
Prosedur
pelaksanaan:
- Terapis membuka pertemuan dan memperkenalkan diri.
- Terapis melakukan rapport kepada klien, untuk mencairkan dan merelaksakan suasana.
- Terapis menjelaskan tentang prosedur pelaksanaan terapi dan kontrak terapi SEFT.
- Terapis mempersiapkan klien dalam keadaan yakin, khusyu’, ikhlas, pasrah, dan syukur, agar terapi SEFT dapat berjalan dengan baik dan lancar.
- Terapis melakukan assessment, mengungkapkan segala permasalahan yang ada pada diri klien, dan mengungkap hambatan-hambatan psikologisnya, mengungkapkan kenapa permasalahan ini terjadi, orang-orang yang terlibat dan kapan permasalahan tersebut mula-mulanya terjadi. Terapis melanjutkan dengan memberikan informasi mengenai keadaan psikis yang terganggu menyebabkan timbulnya gangguan fisik.
- The set-up
Terapis
memberikan gerakan yang dapat dilakukan oleh klien. Hal ini bertujuan
untuk memastikan agar aliran energi tubuh terarahkan dengan tepat.
Langkah ini dilakukan untuk menetralisir psychological reversal atau
perlawanan psikologis (biasanya berupa pikiran negatif spontan atau
keyakinan bawah sadar negatif). Sambil menggosok the sore point atau
tapping the karate chop, ulangi 3 kali doa berikut ini dengan
khusyu’, ikhlas dan pasrah pada sang maha kuasa: “yaa allah,
meskipun saya......, saya iklas, saya pasrah”.
- The Tune-in
Pada
proses inilah (tune-in yang dibarengi tapping),
klien menetralkisir emosi negatif atau rasa sakit fisik. Untuk
masalah emosi, tune-in dengan cara memikirkan sesuatu atau peristiwa
spesifik tertenti yang dapat membangkitkan emosi negatif yang ingin
klien hilangkan. Pada proses inilah
(tune-in yang dibarengi tapping). Tune in dengan membayangkan
kejadian spesifik yang membangkitkan emosi negatif,
atau rasakan sakit, pusatkan pikiran ke
tempat rasa sakit atau kejadian negatif tersebut dan ikhlas. Ketika
terjadi reaksi negatif (marah, sedih, takut, dsb) hati dan mulut
mengatakan “ya allah...saya ikhlas...saya pasrah..”. Bayangkan
kejadian spesifik yang membangkitkan emosi negatif anda, atau rasakan
sakit anda, pusatkan pikiran anda ke tempat rasa sakit atau kejadian
negatif tersebut. Lalu dengan sepenuh hati, katakan, “Yaa
allah...saya ikhlas, saya pasrah...”
- The Tapping
Pada
tahap ini, yaitu Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua
ujung jari pada titik-titik tertentu di tubuh kita sambil terus
tune-in. Titik-titik ini adalah titik-titik kunci dari “The Major
Energy Meridians”, yang tidak kita ketuk beberapa kali akan
berdampak pada ternetralisirnya gangguan emosi atau rasa sakit yang
kita rasakan. Karena aliran energi tubuh berjalan dengan normal dan
seimbang kembali. Sambil terus tune-in, lakukan tapping pada 18
titik energi tubuh. Di titik terakhir (Gamut Spot), lakukan the 9
Gamut Procedure. Lalu kembali pada titik pertama hingga titik ke-17
(karate Chop). Dan akhiri dengan tarik nafas panjang, hembuskan dan
ucapkan rasa syukur.
Berikut
ini adalah titik-titik tersebut:
- Tititk di bagaian atas kepala
- Tititk di permulaan alis mata
- Tititk diatas tulang disamping mata
- Tititk 2 cm di bawah kelopak mata
- Titik tepat di bawah hidung
- Tititk diantara dagu dan di bawah bibir
- Titik di ujung tempat bertemunay tulang dada, tulang leher dan tunga rusuk pertama
- Titik di bawah ketiak
- Tititk 2,5cm di bawah puting susu (pria) atau berbatasan antara tulang dada dan bagian bawah payudara (wanita)
- Tititk-titik di bagian tangan
- Penutup
Terapis
menutup pertemuan dan menentukanjanji untuk pertemuan selanjutnya.
Pertemuan
ke-2
-
Hari/TanggalWaktuUraian KegiatanTargetSelasa, 16 Desember 20135 menitIntake RaportKlien
20 menitInformasiKlien
10 menitThe set-upKlien
10 menitThe Tune-in
Klien
10 menitThe TappingKlien
5 menitPenutup
Tujuan:
- Membantu klien untuk lebih bersabar dalam menghadapi perilaku anaknya
- Membantu klien dalam mengatasi kesulitan tidur karena terlalu banyak memikirkan mengenai gangguan pada anaknya.
Prosedur
- Terapis membuka pertemuan dan memberikan informasi yang dibutuhkan selama pertemuan hari ini.
- Mendeteksi hambatan-hambatan psikologis seperti:
- “Saya tidak bisa tidur, karena jika saya tidur maka saya akan bermimpi buruk”
- “Saya tidak dapat tidur lebih awal, karena saya terbiasa dengan tidur pada waktu dini hari”
- “Saya tidak bisa menghindari rasa bersalah yang terus menerus menghantui hidup saya”
- “Saya......saya.....saya.....dan lain sebagainya”.
- Jika keyakinan atau pikiran negatif seperti contoh di atas terjadi, maka yang perlu dilakukan adalah The set up words, yaitu beberapa kata yang perlu diucapkan dengan penuh perasaan untuk menetralisasi perlawanan psikologis (keyakinan dan pikiran negatif).
- Mengucapkan kalimat doa seperti; ”Yaa Allah (Ya Tuhan YME), meskipun saya (disebutkan keluhannya), saya ikhlas menerima masalah atau rasa sakit ini, saya pasrahkan padaMu kesembuhan saya” (dengan penuh rasa khusyu’, ikhlas dan pasrah sebanyak 3 kali).
- The set-up
Bertujuan
untuk memastikan agar aliran energi tubuh kita terarahkan dengan
tepat. Langkah ini dilakukan untuk menetralisir psychological
reversal atau perlawanan psikologis (biasanya berupa pikiran negatif
spontan atau keyakinan bawah sadar negatif). Mengucapkan
dengan penuh perasaan, sambil menekan, tepatnya di bagian “sore
spot” (titik nyeri), yaitu daerah di
sekitar dada atas yang jika ditekan terasa agak sakit. Cara lain juga
dapat dilakukan dengan mengetuk dengan dua ujung jari bagian “karate
chop” yaitu, di samping telapak
tangan, bagian yang digunakan untuk mematahkan balok saat karate.
- Melakukan tune-in dengan cara merasakan rasa sakit yang dialami, lalu mengarahkan pikiran ke tempat rasa sakit, dibarengi dengan ucapan dalam hati seperti,”Ya Allah (Ya Tuhan YME)(Ya Tuhan YME)(Ya Tuhan YME) saya ikhlas, saya pasrah..” atau “Ya Allah (Ya Tuhan YME)(Ya Tuhan YME)(Ya Tuhan YME) saya ikhlas menerima sakit saya ini, saya pasrahkan padaMu kesembuhan saya”, dan kemudian diakhiri dengan tapping.
- The Tapping
Tapping
adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik
tertentu di tubuh kita sambil terus tune-in. Titik-titik ini adalah
titik-titik kunci dari “The Major Energy Meridians”, yang tidak
kita ketuk beberapa kali akan berdampak pada ternetralisirnya
gangguan emosi atau rasa sakit yang kita rasakan. Karena aliran
energi tubuh berjalan dengan normal dan seimbang kembali. Sambil
terus tune-in, lakukan tapping pada 18 titik energi tubuh. Di titik
terakhir (Gamut Spot), lakukan the 9 Gamut Procedure. Lalu kembali
pada titik pertama hingga titik ke-17 (karate Chop). Dan akhiri
dengan tarik nafas panjang, hembuskan dan ucapkan rasa syukur.
- Terapis mengakhiri pertemuan.
Pertemuan
ke-3
-
Hari/TanggalWaktuUraian KegiatanTargetKamis, 19 Desember 20135 menitIntake RaportKlien
20 menitInformasiKlien
10 menitThe set-upKlien
10 menitThe Tune-in
Klien
10 menitThe TappingKlien
5 menitPenutup
Tujuan:
- Membantu klien untuk lebih mudah dalam mengendalikan emosinya.
- Membantu klien dalam mengatasi rasa pusing dan mudah lelah yang masih sering dirasakannya.
- Membantu Klien menjadi lebih produktif karena merasa kurang mampu melakukan pekerjaan dan lebih termotivasi dalam menjalani hari-harinya.
Prosedur:
- Terapis membuka pertemuan dengan menanyakan kabar klien
- Terapis mengatakan : “kemarin kita sudah belajar bersama mengenai SEFT, setelah anda pelajari lagi di luar sesi terapi, apa yang anda dapatkan? Atau ada kesulitan apa ayang anda alami?atau ada hal-hal yang belum jelas silahkan ditanyakan kembali?
- Melakukan tahapan SEFT for success dan seft for happiness dengan memberikan gerakan SEFT.
- The set-up
Bertujuan
untuk memastikan agar aliran energi tubuh kita terarahkan dengan
tepat. Langkah ini dilakukan untuk menetralisir psychological
reversal atau perlawanan psikologis (biasanya berupa pikiran negatif
spontan atau keyakinan bawah sadar negatif). Sambil menggosok the
sore point atau tapping the karate chop, ulangi 3 kali doa berikut
ini dengan khusyu’, ikhlas dan pasrah pada sang maha kuasa: “yaa
allah, meskipun saya......, saya iklas, saya pasrah”.
- The Tune-in
Pada
proses inilah (tune-in yang dibarengi tapping) kita menetralkisir
emosi negatif atau rasa sakit fisik. Untuk masalah emosi, tune-in
dengan cara memikirkan sesuatu atau peristiwa spesifik tertenti yang
dapat membangkitkan emosi negatif yang ingin kita hilangkan. Ketika
terjadi reaksi negatif (marah, sedih, takut, dsb) hati dan mulut kita
mengatakan “ya allah...saya ikhlas...saya pasrah..”. Bayangkan
kejadian spesifik yang membangkitkan emosi negatif anda, atau rasakan
sakit anda, pusatkan pikiran anda ke tempat rasa sakit atau kejadian
negatif tersebut. Lalu dengan sepenuh hati, katakan, “Yaa
allah...saya ikhlas, saya pasrah...”
- The Tapping
Tapping
adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik
tertentu di tubuh kita sambil terus tune-in. Titik-titik ini adalah
titik-titik kunci dari “The Major Energy Meridians”, yang tidak
kita ketuk beberapa kali akan berdampak pada ternetralisirnya
gangguan emosi atau rasa sakit yang kita rasakan. Karena aliran
energi tubuh berjalan dengan normal dan seimbang kembali. Sambil
terus tune-in, lakukan tapping pada 18 titik energi tubuh. Di titik
terakhir (Gamut Spot), lakukan the 9 Gamut Procedure. Lalu kembali
pada titik pertama hingga titik ke-17 (karate Chop). Dan akhiri
dengan tarik nafas panjang, hembuskan dan ucapkan rasa syukur.
- Terapis menutup pertemuan dan melihat perkembangan terapi di hari berikutnya.
Pertemuan
ke-4
-
Hari/TanggalWaktuUraan KegiatanTarget SubyekSabtu, 21 Desember 20135 menitIntake RaportKlien
20 menitInformasiKlien
10 menitThe set-upKlien
10 menitThe Tune-in
Klien
10 menitThe TappingKlien
5 menitPenutup
Tujuan:
- Membantu klien dalam mengatasi kesulitannya dalam mengatasi emosinya.
- Klien masih merasa bersalah atas keadaan yang menimpanya.
Prosedur:
- Terapis membuka pertemuan dengan menanyakan kabar klien
- Terapis mencoba menggali kembali hambatan-hambatan psikologis yang dirasakan oleh klien seperti:
- “Saya mudah marah”
- “Saya tidak dapat tidur lebih awal, karena saya terbiasa dengan tidur pada waktu dini hari”
- “Saya tidak bisa menghindari rasa bersalah yang terus menerus menghantui hidup saya”,
- “Saya......saya.....saya.....dan lain sebagainya”.
- Jika keyakinan atau pikiran negatif seperti contoh di atas terjadi, maka yang perlu dilakukan adalah The set up words, yaitu beberapa kata yang perlu diucapkan dengan penuh perasaan untuk menetralisasi perlawanan psikologis (keyakinan dan pikiran negatif).
- Mengucapkan dengan penuh perasaan, sambil menekan, tepatnya di bagian “sore spot” (titik nyeri), yaitu daerah di sekitar dada atas yang jika ditekan terasa agak sakit. Cara lain juga dapat dilakukan dengan mengetuk dengan dua ujung jari bagian “karate chop” yaitu, di samping telapak tangan, bagian yang digunakan untuk mematahkan balok saat karate.
- Melakukan tune-in dengan cara merasakan rasa sakit yang dialami, lalu mengarahkan pikiran ke tempat rasa sakit, dibarengi dengan ucapan dalam hati seperti,”Ya Allah, saya ikhlas, saya pasrah..” atau “Ya Allah.. saya ikhlas menerima sakit saya ini, saya pasrahkan padaMu kesembuhan saya”, dan kemudian diakhiri dengan tapping.
- Melakukan evaluasi dari keseluruhan terapi, kemudian memberikan apresiasi berupa kenang-kenagan kepada para residen, karena telah bersedia mengikuti keseluruhan sesi terapi SEFT.
DAFTAR
PUSTAKA
Bakara,
D.M., Ibrahim, K., Sriati, A. (2013). Pengaruh Spiritual Emotional
Freedom Technique (SEFT) Terhadap gejala Depresi, Kecemasan dan
Stress pada Pasein Sindrom Koroner Akut (SKA) Non Percutaneous
Coronary intervention (PCI). Jurnal Keperawatan Padjajaran. Vol.
1. No. 1. Universitas Padjajaran Bandung.
DC,
John Thie & Elizabeth Demuth.2007.Touch for Health:
Petunjuk Praktis untuk Kesehatan yang Alami dengan Sentuhan
Akupresure. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Lely
,Mariyati., & Habibah,Nur. (2011). Terapi SEFT (Spiritual
emotional freedom
technique) untuk mengurangi
kecenderungan merokok pada remaja awal. Psikologi Jurnal Ilmiah
Psikologi, Fak. Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Verasari,
M. (2012). Modul terapi spiritual emotion freedom technique (SEFT)
pada remaja sebagai residen NAPZA. Tesis (tidak diterbitkan).
Universitas Mercu Buana, Yogyakarta.
Zainuddin,
Faiz. (2009). Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT).
Jakarta: AFZAN Publishing.